Sunrise View from Tatanggo Hills, Namlea
Sedari pagi kami berusaha menyelesaikan tugas sebelum beranjak dari penginapan. Karena pagi ini adalah pagi terakhir, saya berusaha menghabiskannya untuk menjelajah. Waktu sudah
Sedari pagi kami berusaha menyelesaikan tugas sebelum beranjak dari penginapan. Karena pagi ini adalah pagi terakhir, saya berusaha menghabiskannya untuk menjelajah. Waktu sudah
Matahari masih belum nampak, saya bergegas menyiapkan kamera dan air minum. Pagi ini adalah dua hari terakhir sebelum saya meninggalkan Pulau Buru. Karena itu
Saya bersyukur dapat bertemu dengan Nenek Maryam Salasiwa, saya memanggilnya Nenek saja. Beliau adalah ibu dari seorang Bapak Ide, mantan nelayan yang rumahnya kami
Pulau Buru identik dengan minyak kayu putih. Sejarah minyak kayu putih sudah dimulai sejak zaman penjajahan Belanda disini. Saya mengunjungi sebuah ketel, sebutan untuk
di Air Terjun Ureng, Maluku tulisan ini adalah kumpulan kisah seru bersama HP Asus Zenfone 5 selama 2.5 tahun. Untuk melihat #Part 1 bisa
My Asus di Magelang. 🙂 Ketika saya akhirnya memutuskan untuk melabuhkan hati pada Asus Zenfone 5 itu penuh dengan pertimbangan. Pertama adalah
keep smile, dlien! Biarlah. . . Biarlah semua Berlalu seperti waktu Tak perlu kau tangisi Semuanya akan pergi Dan itulah penggalan lirik lagu
ibu-ibu dan anak-anak membantu para nelayan untuk mendorong kapal Menjelajah di Pulau Buru bagian utara membuat saya semakin kagum dengan mahluk Tuhan bernama
Lorem ipsum dolor amet, consecte- tur adipiscing elit, sed tempor.