Terletak di 196 km dari Makassar,Pantai Bira menjadi salah satu tempat rekreasi favorit. Pasirnya warna putih, lautnya yang masih biru, serta batu-batuan karang yang terdapat di sisi pantai. Itulah hal yang membuat BIra menjadi sangat populer. Suguhan keindahan alam yang ditawarkan sangat menggiurkan banyak wisatawan, mulai dari wisatawan local hingga mancanegara. Tengok saja Immanuel, salah  satu wisatawan dari Inggris yang sedang berlibur di BIra bersama keluarganya. Dari hasil percakapan antara saya dan dia, saya dapat menyimpulkan bahwa dia sangat tertarik dengan keindahan Bira yang ditawarkan di internet. Dia juga mengatakan bahwa dia sudah kedua kalinya ke Bira. Dan sekarang dia mengajak istri dan keluarganya untuk liburan di Bira.

Tentu saja bukan hanya Immanuel saja yang tertarik dengan keindahan Bira. Panorama alam itulah yang membat saya kembali lagi ke Bira tahun ini. Setelah tahun 2008 lalu saya sempat mencicipi keindahan BIira bersama kawan-kawan. Walaupun saya datang  tahun ini ke Bira karena ada tuntutan pekerjaan tapi jika tidak ada pekerjaan saya tetap akan datang ke Bira.

Sunrise yang sangat menawan, apalagi sunsetnya yang berwarna jingga. Membuat orang yang datang ke Bira tidak aan pernah melupakan indahnya Bira. Tapi ada beberapa hal yang membuat saya miris sebagai pecinta lingkungan. Pecahan karang bertebaran dimana-mana, dikarenakan tingginya pengeboman terumbu karang untuk mendapatkan ikan.  Padahal daya tarik lainnya dari BIra adalah terumbu karang yang sangat indah. Masih banyaknya nelayan yang tidak peduli pada lingkungan juga harus diatasi, agar ekosistem terumbu karang tidak akan rusak.

Seperti yang saya sudah kemukakan tadi, terumbu karang yang indah adalah salah satu aset dari pantai Bira. Sayang, saya tidak sempat diving untuk merasakan indahnya bawah laut di Bira. Hhikz.

Tapi, semoga masih ada tahun depan untuk diving ria di pantai Bira. Hhe.

panorama pagi di pantai Bira

 keindahan sunset di pantai Bira