Kebiasaan menulis diari sudah muncul sejak saya duduk di bangku SMP. Saat itu buku tebal bergambar beruang menjadi teman setia sebelum tidur. Diari turunan dari Bunda yang sudah tak digunakan sebagai catatan hariannya, selalu saya isi dengan curahan hati tentang menyongsong hari. Kegiatan dari bangun pagi, perjalanan ke sekolah, kegiatan di sekolah, hingga tertidur selalu dicatat.

Petualangan setiap sore di kampung pun menjadi catatan rutin di buku harian. Mulai dari mencari kepiting di sisi sawah yang sedang menguning atau bermain lumpur di kampung sebelah. Belum lagi adegan adu jotos dengan tetangga rumah yang selalu mengusik. Perjalanan mencari seekor buaya di sungai kecil atau pencarian kami yang terkadang aneh-aneh dan berbau klenik.

Pun kebiasaan menulis itu terus kutanamkan hingga saya beranjak masuk di SMA. Diari beruang yang saya sayang pun penuh! Ia diganti. Tapi diari bergambar bebek yang saya isi dari kelas 2 SMA hilang. Saya agak lupa tentang diari itu. Dan akhirnya saya membeli sebuah buku tulis tebal. Gambarnya tikus. Bersampul biru muda. Disitu saya mulai menulis kegiatan harian di masa-masa SMA. Mulai dari cowok yang saya sukai karena otaknya, teman-teman yang gila, bahkan guru yang suka berfilsafat. Kenangan yang patut dikenang dan tak boleh terlupakan.

Semua kegiatan yang dulu aku lakukan menjadi sangat menarik ketika aku baca kembali saat ini. Tak terasa empat tahun berlalu. Dan diari itu terus menjadi kenangan terindah untukku. Namun kegiatan menulis buku harian sempat terhenti karena aku yang tak punya tempat tinggal tetap. Pindah dari kost teman ke teman yang lain, membuat saya tak berani menulis buku harian. Pernah satu kali buku harian saya dibaca oleh seorang teman dan rahasia yang saya simpan selama ini terbongkar. Mampus! Sejak saat itu, saya mulai mendokumentasikannya ke dalam blog.

Medio Mei 2009 adalah pertama kalinya www.adliencoolz.blogspot.commengudara. Kala itu saya hanya ingin memasukkan kegiatan saya selama kuliah di Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Hasanuddin. Seringnya saya turun ke lapangan menjadi bahan cerita di dalam blog tersebut. Agar kenangan masa kuliah tak terlupakan. Namun tak berbentuk buku harian, tapi lebih seperti puisi. Jadi orang tak mengerti siapa, apa dan kapan aku menjalani cerita itu. Itu terus berlanjut hingga akhirnya saya mulai mengabadikan kegiatan.

Saat itu saya tergabung dengan Penerbitan Kampus Identitas, sehingga tulisan-tulisan saya yang masuk ke koran, saya masukkan ke dalam blog. Selain itu beberapa kegiatan perjalanan saya dokumentasikan dalam bentuk tulisan. Namun ternyata saya semakin menemukan passion menulis dalam bidang travelling. Hal itu berlangsung terus hingga tahun 2014. Tak lama saya mendaftarkan diri ke dalam komunitas Traveling, namanya Travel Blogger Indonesia (TBI). Awalnya agak bingung, karena saya berdomisili di Maumere kala itu. Sedangkan kebanyakan member aktif ada di Ibukota. Tapi saya berusaha mengikuti ritme teman-teman blogger yang sudah sangat aktif di bidang travelling.

TBI 🙂

Hingga akhirnya karena saya iri dengan teman-teman TBI, saya pun meluncurkan domain sendiri www.adlienerz.com dengan harapan saya bisa semakin sering menulis. Berteman dengan orang-orang yang memiliki passion yang sama, bisa membuat seseorang menjadi nekat. Bagi mahasiswa kere seperti saya, membayar 100 ribu per tahun dirasa cukup berat saat itu. Sehingga saya memiliki target untuk menulis setiap bulannya. Pokoknya gak boleh kosong selama sebulan. Hahaha. Viewers yang awalnya hanya mencapai 5000-an saat itu, sudah mencapai 250.000-an saat ini. Hal ini tak lepas dari berjejaring, keaktifan menulis serta melakukan obral tulisan di laman media sosial. 🙂 Pertemanan di dunia maya sangat memegang peran untuk mendapatkan kerjasama 🙂 Jangan pernah menganggap remeh pertemanan di dunia maya. Saya mendaftar di beberapa komunitas blog, seperti Anging Mammiridan Warung Blogger untuk menambah jejaring.

Tawaran perjalanan pertama kali saya dapatkan dari PT. KAI. Saat itu saya mendapatkan kesempatan untuk naik Kereta Api Harina, di dalam gerbong eksekutif yang mengangkut puluhan blogger dari Bandung ke Semarang. Beberapa tempat di Semarang menjadi rute perjalanan kami. Simak kisahnya disini. Perjalanan itu membuka mata saya bahwa seorang travel blogger bisa mendapatkan kesempatan jalan-jalan gratis jika menekuni bidang ini. Saya pun semakin sering menulis tentang travel walaupun terkadang saya menulis tentang beasiswa. Ehehe.

Tahun ini pun saya mendapatkan kesempatan untuk mengeliling Jawa Tengah dari Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah untuk meliput Parade Seni dan Budaya #JatengGayeng. Sebuah kesempatan yang tak terlupakan. Dari sanalah saya mengetahui banyak keindahan Jawa Tengah yang selama ini tak pernah saya lirik.

Mungkin kisah saya tak sehebat para travel blogger di luar sana, tapi saya mensyukuri semuanya. Blog bagi saya adalah tempat yang penuh dengan kenangan tentang garis besar seorang Adlien.. Jika suatu hari saya tiada, paling tidak masih ada jejakku di luar sana. 🙂

Terima kasih Blog. Saya Ngeblog, Saya Hepi

tulisan ini disertakan dalam lomba blog #10tahunAM

ditulis di ISKINDO

22:21 WIB Minggu 20 November 2016

Sambil dengar lagu Tulus – Ruang Sendiri