Bukan lautan hanya kolam susu, katanya

Tapi kata kakekku hanya orang2 kaya yang bisa minum susu

Kail dan jalan dapat menghidupimu, katanya

Tapi kata kakekku ikan2 kita dicuri oleh banyak negara

Tiada badai, tiada topan kau temui. katanya

Tapi, kenapa ayahku tertiup angin ke malaysia

Ikan dan udang menghampiri dirimu

Tapi kata kakek awas ad udang di balik batu

Orang bilang tanah kita tanah surga

Tongkat kayu dan batu jadi tanaman

Tapi kata doketer intel, belum emua rakyatnya sejahtera banyak orang yang menjual batu dan kayu untuk membangun surganya sendiri.

 

Puisi yang membuat saya terenyuh, dan mengatakan YA ini IRONI. Mungkin bisa dikatakan sebuah KUTUKAN! Ah, sudahlah. Jangan mengutuk. 

Kali ini film Tanah Surga, katanya membuat saya semakin membuka mata. Bahwa Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Korupsi dimana-mana, koruptor merajelale, perdagangan anak, kemiskinan, tingkat kejahatan tinggi, dan lain sebagainya. Belum lagi masalah alam yang semakin mendesak untuk diperhatikan. Pengerukan kekayaan alam yang kita miliki oleh bangsa asing semakin memprihatinkan. 

Pengelolaan minyak bumi, emas, batubara, pasir dan lain sebagainya tak sesuai dengan undang-undang pasal 33. Negara seperti tidak memiliki kekuatan untuk mengelolanya. Sehingga pihak asing dengan semena-mena mengambil dan mengeruk semuanya. 

Sumber daya alam negara kita semakin habis dari hari ke hari. Tapi hanya sedikit orang yang sadar bahwa kekayaan ini akan habis. Minyak bumi akan lenyap, emas akan tergadai, pasir akan hilang, dan pada akhirnya hanya akan menciptakan kesedihan. 

Sudah saatnya kita bangkit dan merubah kondisi negara. Bukan hanya berpangku tangan dan terus mengemis pada pemerintah asing untuk mengelolanya. Kembalikan kegagahan Garuda Indonesia seperti yang dulu. 

Buktikan bahwa Indonesia negara maju, bukan hanya maju dalam korupsinya.

#hidup Indonesia!