1. setelah tahu narasumber yang ingin diwawancara langsung searching muka narsum jika kamu belum tau mukanya. hal ini dilakukan biar gag kelabakan pas nyari narsum. kalau perlu catet titel’a dengan lengkap. supaya gag keki, kalau manggil narsum, entah dengan nama “Prof.” atau “Bapak” saja. karena setiap orang berbeda pandangan tentang titel yang sudah dimiliki.
2. jika wawancara tak langsung seperti telepon harus sopan. hindari kata-kata tak sopan dan menyinggung. harus siapkan pulsa ekstra, biar tak ada misunderstanding jika pulsa habis secara tiba-tiba.
3. sebaiknnya hindari wawancara dengan sms. karena kata-kata yang cenderung hemat bisa menimbulkan kesalahpahaman. apalagi kita berbicara dengan orang yang lebih tua. hati-hati dengan bahasamu! dan jika memang harus menggunakan sms, perbaiki atau revisi dulu sebelum dikirim.
4. jika bertemu dengan narsum secara langsung maka awali dengan salam dan senyuman. panggil dengan sapaan tergantung titel’a. misalnya : “pagi, Prof.” atau “maaf mengganggu sebentar pak/bu”
5. hindari berbasa-basi. karena biasanya orang tidak suka berbasa-basi. apalagi jika kita wawancara dengan orang2 penting. karena mereka tidak punya banyak waktu untuk basa-basi.
6. utarakan maksud dan tujuan anda secara jelas. jelaskan bahwa wawancara anda dengan narsum tersebut sangat penting bagi pemberitaan. jadi, “desak” baik2, agar dy mau “berbunyi”. jika kita meliput berita kasus, biasa’a narsum tidak akan mau berbicara. tapi, katakan padanya dan bujuklah baik-baik bahwa kita hanya butuh informasi darinya. kalau perlu janjikan bahwa namanya akan disamarkan dalam pemberitaan.
7. ketika wawancara gunakan alat perekam dan alat tulis menulis. usahakan semua indera berjalan. liat muka narsum jika kita ingin membuat berita profile. apalagi data-data tambahan seperti tanggal lahir, hobby, makanan kesukaan, cita-cita, dan lain-lain.

so, wawancara itu mudah kok. hha