Kamis (25 April) Perjalanan dari Jogjakarta menuju Semarang penuh lika-liku. Ternyata waktu yang dibutuhkan untuk sampai di Semarang menggunakan bis sangat panjang. Saya berangkat dari Jogja pukul 11.00 Wib, dan tiba di Terminal Banyumanik pukul 17.00 Wib. Karena dengan menggunakan bis ekonomi (19 ribu), saya harus melakukan transfer bis di Terminal Magelang. Perjalanannya cukup melelahkan. Alhamdulillah dapat tempat duduk, bayangin aja kalau tidak dapat tempat duduk dari Magelang ke Semarang. Ckckckc

Akhirnya saya melihat gapura bertuliskan “Selamat Datang di Kabupaten Semarang”, Alhamdulillah. Ternyata sudah sampai, pikirku. But,I’m totally wrong! Terminal Banyumanik di Tembalang masih jauh dari gapura tersebut. Haduh, sakit hati. Padahal aku pikir udah sangat dekat. Ternyata harus melewati beberapa kelurahan lagi sebelum sampai di Terminal Banyumanik.

Dan taaaaaarrrrraaaa, saya sampai juga di Semarang. Kotanya mirip dengan Bogor. Hehehe. dijemput sama Anugerah Cahyo Yudianto (Ian), dia anterin aku ke kostnya Naning, tapi aku nginep di kamarnya Winona Abigail (ga sempet ketemu orangnya.). setelah istirahat sebentar, aku diculik sama Kiki (juniornya Mas Tezar). Kita nyari makan yang aneh-aneh. Ternyata Tahu Gimbal udah abis, so makan di Nasi Gandul. Ga taunya dapat temen baru yang gila juga. Ratna namanya. Hahaha. Akhirnya selesai makan, kita jalan lagi. Mana ban sepeda motor pake pecah segala. Setelah selesai langsung ke Sekret UKSA-387. Ketemu dan say Hi sama temen-temen.

Terus makan soto di syukurannya rumah angkatan Atlantik (angkatan 2011). Ga lama, main ke MDC. Sambil nonton Titanic. Hahaha. Until now, I never finished that movie. 😀

Setelah itu, tidur dengan nyenyak. Dan keesokan paginya (Jumat, 26 April) dijemput sama Mas Tezar Rafandi untuk jalan-jalan keliling Semarang. Ke Lawang Sewu. Kalau siang-siang kayak gini, mistisnya ga kerasa. Main ke lantai atas sampe ke lantai bawah tanahnya. Pas di lantai paling bawah ini baru kerasa ngerinya walau siang hari. Karena di bawah tanah itu pernah dibunuh orang-orang Indonesia oleh tentara Jepang. Dengan cara tidak diberikan makan dan dipenjara dalam keadaan jongkok.
Bayangkan saja, di kotak kecil yang dulunya digunakan sebagai penampung air, sekira lima orang dimasukkan. Lalu setelah itu ketika mereka sudah lemas, dipenggal kepalanya dan dibuang ke sungai kecil di belakang Lawang Sewu. Bukan hanya penjara jongkok, ada juga penjara berdiri yang kecil namun cukup untuk lima orang. Kejam banget. #al-fatihah

at Lawang Sewu
Setelah puas ngiter-ngiter Lawang Sewu, kami pun bergerak ke arah Masjid Agung Semarang. Disini,saya ikut shalat jumat. Wkwkwkw. Soalnya ngikut jamaah ibu-ibu yang sudah shalat duluan. Sehabis shalat, mas Tezar antar toga dulu ke fakultas. #ciee yang udah wisuda. Congratulation! 😀
Puas ngeliat sekret HMIK Undip, cabut deh ke Candi Gedong Songo. Perjalanan dari Tembalang ke Bandungan cukup jauh. Sekitar 45 menit dengan motor. Itu kecepatan sedang dan lumayan menakutkan. Sesampainya di Gedong Songo, saya langsung teriak-teriak ga jelas saking senengnya liat gunung. Bandungan mirip Malino, tapi kalau di Bandungan sudah menjadi kawasan komersil. Malino masih terasa tradisionalnya. Belum ada hotel-hotel besar seperti di Bandungan.
Oke, setelah bayar tiket masuk, kami pun mendaki! Kenapa harus saya bilang mendaki, karena dari candi yang satu menuju candi satunya itu menanjak! What the! Saya yang jarang olahraga langsung ngos-ngosan. Tapi walau begitu, saya excited banget ngelihat keindahan di Candi Gedong Songo. Subhanallah! Sebuah karya yang sangat indah..
Candi Gedong Songo
Di Gedong Songo juga ada pemandian air panas belerang. Sayang, ga bawa baju ganti. Hhikz. insyAllah kesini lagi, sambil nge-camp. Hahaha. Jam sudah menunjukkan pukul 5 lewat. Tapi kami masih menyempatkan diri untuk makan bakso. Hahah. Gokil. Akhirnya perjalanan pulang bener-bener ngebut. Karena kereta Kertajaya menuju Jakarta akan datang jam 7.31. Mana jalur Semarang itu bener-bener penuh dengan truk besar kalau malam. #ngeri
Alhamdulillah kereta masih terkejar dan malah sempet nunggu dulu. Yang parah, ATM itu terblokir. Uang di kantong tinggal 10 ribu. Dipinjemin sama Mas Tezar. Wkwkwkw.
Big Thankful buat Mas Tezar! Cheers!
Dan alhamdulillah, Sabtu 27 April, Kertajaya sampe di Pasar Senen. Dari Pasar Senen menuju Bogor ga usah beli tiket lagi. Jadi, uang 10 ribu aman di kantong. Hahaha
This is wonderful journey. Thank you…
Iterinary Jogjakarta – Semarang – Jakarta
Naik bis Ekonomi Sumber Waras (19 ribu) dari Dongkelan ke Banyumanik
Banyumanik (dijemput Ian..)
Hotel diatas 100 ribu (mending nginep di rumah temen. Hahaha)
Tiket Lawang Sewu 10 ribu (kalau mau nyoba bawah tanah 40 ribu untuk dua orang plus guide)
Tiket Gedong Songo 6 ribu (naik kuda 35 ribu)
Kereta api Kertajaya Ekon AC 110 ribu
Spot yang harus dikunjungi di Semarang :
1.       Gedong Songo
2.       Lawang Sewu
3.       Kota tua Semarang
4.       Makan Tahu Gimbal
5.       Masjid Agung Semarang
6.       Rawa Pening dan Stasiun Tawang (tapi ga sempet kesini)

Penjara Jongkok di Lantai Bawah Tanah Lawang Sewu
Kereta masa lampau
Panorama Ungaran di situs Gedong Songo, ada air panasnya
 

Traveller Nekad! edisi Semarang

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Quis ipsum suspendisse vel facilisis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories

    Trending posts

    No posts found

    Subscribe

    Lorem ipsum dolor amet, consecte- tur adipiscing elit, sed tempor.