-
Cinta di Semangkuk Mie Rebus
Sama seperti malam sebelumnya, kita pulang di waktu yang berbeda. Jam tangan hitam di pergelangan tangan baru menunjukkan pukul 21:45 . Kita sepasang manusia yang sibuk mengejar kehidupan. Waktu seakan berlarian di sekitar kita. Begitu cepat. Cahaya mentari pagi menyeruak lembut dari jendela kamar dan kita kembali saat gelap menghiasi langit. Sedari pagi kita berpisah, hanya dengan menyalami tanganmu dan kecupan lembut di dahiku yang mengantar aktifitas kita di pagi hari. selain doa tentunya yang kita rapal dalam diam sambil berharap agar hari ini kita baik-baik saja. Setelah itu rutinitas berkejaran dengan manusia lainnya yang menuju ibukota. Peluh keringat menjadi teman setia di setiap pagi. Stasiun Pondok Cina namanya. Sepertinya…