Butuh usaha ekstra keras untuk bisa memenuhi requirement dari pihak Dalhousie University. Mereka memberikan syarat bahasa di angka 7.0. Bagi saya yang awam dengan bahasa inggris, ini bukan tugas yang mudah. Saya baru mengenal IELTS ketika masuk ke dalam TEST English School. Itulah kali pertama saya berkenalan dengan IELTS. Sebelumnya saya hanya belajar TOEFL demi memenuhi syarat untuk masuk menjadi bagian dari Awardee LPDP. 

Ternyata IELTS punya tantangan sendiri bagi saya yang belajar bahasa inggris dari film dan musik. Karena terkadang film dan musik seringkali tidak mengikuti kaidah grammar yang baik dan benar. Karena hanya sepenggal-penggal kata, sehingga saya tidak terlalu menguasai dengan baik kaidah grammar. Hal ini yang membuat saya tersadar ketika belajar IELTS pertama kali. Kesulitan terbesar saya adalah sesi Writing. IELTS memiliki 4 sesi dalam tesnya yaitu Listening, Reading, Writing dan Speaking. Dari keempat sesi tersebut saya paling alergi dengan sesi Writing. 
Saya sudah menjajal IELTS pertama di British Council Jakarta di bulan Mei 2016, karena masih mencapai angka dibawah 7.0, saya pun mendaftarkan diri lagi. IDP menjadi pilihan saya melaksanakan IELTS kedua. Lagi-lagi saya gagal mendapatkan angka 7.0. Sedih? Banget..
Saya hampir menyerah saat itu. Angka yang saya dapatkan masih belum sesuai standar kampus impian. Hingga saya punya pikiran untuk menyerah dan pindah kampus. Tapi ternyata banyak rumor bahwa pindah kampus semakin sulit saat ini. Pindah kampus bukan pilihan yang bagus. Sehingga saya pun memberanikan diri untuk mengambil IELTS ketiga saya. 

Pikiran gila ini muncul ketika pergi ke Maluku bulan Desember lalu. Peneliti yang saya temani, Mandy, mengatakan jangan pernah menyerah pada mimpi yang sudah dipegang. “Sekali menyerah akan jadi kebiasaan,” itu katanya berkali-kali. Saya pun akhirnya mendaftarkan diri untuk mencoba IELTS ketiga. Karena punya pengalaman buruk soal sound system di IDP, saya pun mendaftar di British Council. Saya mendaftar dari Namlea, Pulau Buru saat itu disaat sinyal internet naik turun. Setelah beberapa pertimbangan , akhirnya saya mengambil tes tanggal 28 Februari 2017. Saya hanya punya waktu 3 minggu untuk belajar setelah pulang dari Maluku. 

Beberapa teman menyarankan agar mengasah bagian sesi yang paling disukai daripada terfokus dengan kelemahan. Akhirnya saya lebih sering membaca artikel dan mendengar podcast. Karena saya pernah dengar salah satu tips untuk meningkatkan nilai rata-rata adalah meningkatkan salah satu item ujian. Misalnya jika kamu jago di bagian listening dan reading, asah bagian itu. Jika jago di bagian speaking, latihan speaking terus menerus. 

IELTS!

Tapi yang harus diingat, tips ini hanya berlaku bagi universitas yang tidak meminta nilai setiap item tidak dibawah angka standar. Jadi periksa setiap syarat yang berlaku di kampus. Sebagai contoh, Wageningen University menerima nilai IELTS 6.5 tapi item speaking tidak boleh dibawah 6.0. sedangkan Dalhousie University menerima IELTS 7.0, tapi tidak ada angka minimum di setiap item. Jadi jika saya dapat listening 8.5, reading 8.5, writing 5.5, dan speaking 7.0, saya tetap memenuhi english requirement. Jadi pelajari permintaan setiap kampus. 

Nah setelah saya mencicipi IELTS ketiga, ada beberapa hal yang saya perhatikan dan mungkin bisa saya bagi kepada teman-teman yang mau ambil IELTS. 
Satu minggu sebelum IELTS

 

  1. Tetap tenang, setelah belajar mati-matian, jangan belajar di hari-hari mendekati masa ujian. Itu hanya akan membuat kamu stress. Buat relax pikiran dan tubuh di waktu-waktu mendekati masa ujian.
  2. Perbanyak nonton film pendek berbahasa inggris (jangan nonton Drama Korea), perbanyak denger musik, perbanyak membaca artikel dari media luar. Ini sangat membantu untuk memperbanyak kosakata untuk menghadapi listening dan speaking.
  3. Jauhi belajar hingga tengah malam. Hal ini malah akan membuat kamu lelah. Cukup istirahat membantu otak untuk berkonsentrasi lebih pada hal-hal detail. It works for me. Tidur paling lambat jam 10 malam.
  4. Hindari stress. Kalau bukan tipe orang yang take a risk, jangan pernah ambil resiko untuk melakukan hal-hal yang menguras tenaga dan pikiran seminggu sebelum IELTS. Agar ada space di otak untuk persiapan ujian.
Satu hari sebelum IELTS

 

  1. Minum vitamin agar fit di hari ujian. Kalau saya memilih minum habbahsauda agar tidak terkena flu ataupun hal-hal yang bisa membuat drop di hari ujian.
  2. Silakan membuat diri kamu lebih tenang. Kalau sampe kena sindrom panik, itu sangat mengesalkan. Ketika kemarin saya mengikuti tes, ada beberapa orang yang sampai menangis.
  3. Istirahat yang cukup, jangan begadang. Agar bisa datang lebih cepat dari waktu ujian.
  4. Perbanyak doa karena hanya Allah SWT yang membuat hati lebih tenang.
Hari penentuan

 

  1. Datang lebih awal. Biasanya ujian dimulai pukul 9.00 WIB, tapi peserta tidak diperbolehkan masuk jika lebih dari pukul 8.50 WIB. Saran saya, datang lebih awal. Usahakan jam 7.45 WIB sudah tiba di lokasi tes. Kalau bisa, tidur di dalam ruangan ketika menunggu semua peserta datang. hehe.
  2. Jangan lupa sarapan. Sarapan membantu kamu untuk lebih fokus dan menghindari perut membuat konser keroncong. Penelitian membuktikan bahwa sarapan memberi otak bahan bakar, sebab aliran darah ke otak akan lebih lancar. Sarapan sehat akan membuat Anda lebih fokus, meningkatkan daya konsentrasi dalam bekerja, dan meningkatkan kemampuan dalam memecahkan masalah. Jadi usahakan makan pagi dulu sebelum tes ya.
  3. Jangan lupa bawa KTP atau paspor sesuai dengan data diri yang kamu gunakan untuk mendaftar. Kalau daftar pake paspor, jangan lupa bawa paspor. Kalau daftar pake KTP, jangan lupa bawa KTP. Ada kejadian seseorang yang tidak diperbolehkan masuk ruangan karena tidak membawa identitas diri saat  hari tes. Sedihnya..
  4. Tidak perlu membawa pensil, penghapus ataupun pengserut ke dalam ruangan. Karena pihak British Council menyediakannya. Tidak perlu membawa air minum juga, karena mereka juga telah menyediakannya. 
Berdasarkan pengalaman IELTS ketiga kemarin saya merasa lebih tenang dan tidak panik di saat mengerjakan soal-soal IELTS. di saat IELTS pertama saya nyaris menangis di sesi writing dan IELTS kedua saya hampir-hampir menangis di saat listening. Hahah. Sebuah pelajaran berharga bahwa semuanya harus dipersiapkan dengan baik.

Itulah pengalaman serta beberapa tips trik yang bisa saya bagikan saat ini, tapi saya akan membuat tips dan trik yang lebih lengkap dua hari kedepan.

Mohon doanya agar IELTS saya bisa mencapai 7.0 kali ini! Aamin ya rabbal alamin..

ditulis di ISKINDO
22:29 WIB Selasa, 28 Februari 2017
sambil denger lagu Castle on the Hill – Ed Sheeran

Tips Trik dan Pelajaran dari IELTS Ketiga Kalinya

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Quis ipsum suspendisse vel facilisis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories

    Trending posts

    No posts found

    Subscribe

    Lorem ipsum dolor amet, consecte- tur adipiscing elit, sed tempor.