Hanya bila pohon terakhir telah tumbang ditebang; hanya bila tetes air sungai terakhir telah tercemar; hanya bila ikan terakhir telah ditangkap; barulah kita sadar bahwa uang di tangan tidak dapat dimakan
(kata bijak suku Indian)
the lorax
Siang itu saya menonton sebuah film yang membuat saya bergetar. Bukan sebuah film perang atau action. Tapi sebuah film animasi anak-anak yang menggambarkan bahwa keserakahan manusia dapat menghancurkan sebuah kehidupan. Dr Seuss, The Lorax mengajarkan bahwa ada sebuah entitas yang menghubungkan manusia dan pepohonan. 
Ia terlihat seperti kucing berbulu kuning tebal dan memiliki kumis panjang. Ia memperkenalkan dirinya sebagai pembicara bagi pohon-pohon. 
I speak for the trees, for the trees have no tongues – Dr Seuss
Kalimat ini membuat saya tertarik untuk melanjutkan menonton film ini. Dikisahkan ada seseorang anak yang bernama Ted. yang menginginkan memberikan pohon SESUNGGUHNYA kepada seseorang yang ia cintai, Audrey. 
What I want more than anything, is to see a real living tree – Audrey
Karena pada masa itu di dalam Theedneville, semuanya masuk dalam hal-hal buatan. Untuk menghirup udara, kita membutuhkan udara yang telah dikemas dalam botol. Pada masa itu, manusia menghirup udara dari botol! What a sin! Kita harus membeli udara, karena tidak ada pepohonan! Manusia membeli udara karena telah dikemas dalam botol plastik!
Our research shows that people will buy ANYTHING if you put it in a plastic bottle! – Scientist guy
Ted pun berusaha mencari tahu bagaimana caranya untuk mendapatkan pohon yang sesungguhnya. Ia pun bertemu dengan Once-ler. Seseorang yang pernah bertemu dengan Dr Seuss, The Lorax, yang mampu berbicara kepada pohon. 

Cerita pun mengalir, Once-ler menceritakan dirinya di masa lalu. Ia tidak disukai oleh keluarganya. Karena dianggap buruk dan bodoh. Ia pun pergi untuk membuktikan bahwa tuduhan itu tidak benar. Ia datang ke hutan penuh dengan Trufulla, pohon berdaun warna-warni. Once-ler menebang satu pohon Trufulla dan membuatnya menjadi pakaian yang serbaguna. Karena serat mikro fibernya membuat benda tersebut bisa digunakan menjadi apapun. Ia memberikan benda berwarna pink menjijikkan itu dengan “Thneed”. Yuck!

Awalnya semua orang tidak ada yang suka dengan benda tersebut namun setelah mereka melihat kegunaan benda tersebut, semua orang berbondong-bondong membelinya. Dan bisa dipastikan Once-ler membutuhkan semakin banyak daun trufulla. Ia pun mendatangkan bibi Grizelda, kedua adiknya dan ibunya yang sangat tamak. Mereka berlima menghancurkan hutan trufulla demi membuat sebanyak-banyaknya Thneed. 
I’m biggering my company, I’m biggering my factory, I’m biggering my corporate sign! Everybody out there take care of yours, and me? I’ll take care of mine mine mine mine mine! – Once-ler
Dr Seuss selalu berusaha mengingatkan Once-ler dengan kegiatan penebangan hutan trufulla besar-besaran. Namun Once-ler seakan menutup telinga dan menutup mata, ia merasa tidak apa-apa jika menebang pohon trufulla. Hingga tersisa satu pohon trufulla dan ketika pohon trufulla hancur, semua yang tinggal di hutan tersebut, meninggalkan Once-ler. Ia baru menyadari bahwa ia menghancurkan segalanya. Uang tak bisa mengembalikan keadaan. 
Ia pun meminta Ted untuk mengembalikan keadaan ketika masih ada Trufulla. Karena ia mengingat kata-kata Dr Seuss sebelum ia pergi. 

Grow a forest. Protect it from axes that hack. Then the Lorax and all of his friends may come back. – Dr. Seuss
Once-ler memberikan Ted sebuah benih trufulla terakhir. Ia berharap agar Ted mampu menanamnya di tengah kota. Agar banyak orang yang tahu pentingnya ada sebuah pohon asli di dalam kehidupan. Ted pun digambarkan dikejar-kejar oleh Mr. Ohare, si pemiliki perusahaan udara. 
Hingga akhirnya mereka tiba di pusat kota, namun ketika mau menanam pohon, semua warga seakan menentang yang dilakukan oleh Ted. Karena terlalu lama bergantung pada udara buatan, mereka pun tidak mengetahui fungsi sebuah pohon. Hingga Audrey harus menjelaskan proses fotosintesis. What the! Ted pun mengambil sebuah traktor dan menghancurkan tembok Theedneville dan menunjukkan bahwa diluar Theedneville ada sebuah kehidupan yang telah hancur. Hancur karena tidak memiliki pepohonan. Akhirnya penduduk mengizinkan Ted untuk menanam Trufulla. Pada akhir cerita, Dr. Seuss kembali datang dan berbicara pada Once-ler yang telah menyesali perbuatannya. 
Hikmah yang bisa dipetik dari film ini adalah manusia tidak dapat membeli kehidupan dengan uang. Namun alam mampu menyediakan kehidupan bagi manusia. Uang tidak bisa dimakan, setinggi apapun uangmu, jika tidak ada bahan makanan, maka jangan harap, anda bisa makan! Karena itulah, jaga bumi ini. Agar ia mampu menyediakan makanan bagi manusia di masa mendatang.
Only if someone like you cares a whole awful lot, nothing is going to get better…its not. – Dr. Seuss
di dalam film ini juga saya menemukan beberapa quote menarik yang bisa membuat kita merenung sesaat. Berikut kutipan yang saya suka dalam film ini :

Its not about what it is, Its about what it can become. – Once-ler


Cause when a guy does something stupid once, well that’s because he’s a guy. But if he does the same stupid thing twice, that’s usually to impress some girl. – Once-ler


ditulis di Kamar Kost Wuring, 16 Februari 2014 , 09:51 Wita
ketika sadar bahwa bumi semakin hancur dan banyak orang yang telah memprediksikannya.

Belajar Bumi, Cinta dan Pohon dari Dr Seuss

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Quis ipsum suspendisse vel facilisis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories

    Trending posts

    No posts found

    Subscribe

    Lorem ipsum dolor amet, consecte- tur adipiscing elit, sed tempor.