Hawaiian Monk Seal. 😀
Jika mendengar kata Hawaii, pikiran kita akan bermukim di dalam angan-angan mengenai liburan, pantai dan tarian hula-hula. Padahal di Hawaii bisa dijadikan sebagai salah satu contoh pemodelan ekosistem laut yang sangat menarik. Di Hawaii, kita bisa menemukan tempat-tempat rekreasi yang bersanding dengan edukasi menarik bagi anak-anak dan orang dewasa. Sebut saja Waikiki Aquarium, Hanauma Bay, Kualoa Ranch, dan Diamond Head Hiking.


Waikiki Aquarium

Siapa yang tak mengenal Pantai Waikiki? Terletak di daerah wisata terbesar di Oahu, akuarium ini sering dikunjungi oleh para turis ataupun warga lokal untuk mengenal ekosistem dan hewan-hewan laut yang ada di Kepulauan Hawaii. Berdiri pada tahun 1904, akuarium ini bisa dikunjungi lebih dari 330.000 orang per tahun. Belum lagi anak-anak sekolah hingga mencapai 300.000 yang mengikuti tur edukasi dan pengenalan ekosistem yang ditawarkan oleh pihak pengelola. 
Peternakan terumbu karang
Untuk masuk ke dalam akuarium, orang dewasa dikenakan biaya $12 sedangkan anak-anak $5. Jika datang dengan kelompok, anda bisa meminta tur edukasi yang disediakan oleh pihak pengelola. Program “Aquarium After Dark” menjadi salah satu program edukasi untuk menunjukkan pengunjung bagaimana sensasi melihat kehidupan bawah laut di malam hari. Ada beberapa terumbu karang atau hewan-hewan nocturnal yang memiliki zat bioluminesens. Ataupun “Exploring the Reef by Day” yang menjelaskan bagaimana kehidupan terumbu karang. 
Di dalam akuarium kita bisa melihat ribuan spesimen, dari 500 lebih spesies laut. Yang seru dari akuarium ini adalah ada informasi yang sangat menarik bagi anak-anak. Penjelasan yang ditambahkan dengan gambar. Sehingga anak-anak tertarik untuk mempelajarinya. Belum lagi akuariumnya ditampilkan dengan bentuk yang menarik tergantung ekosistemnya. 
informasi tentang polip karang
Disini saya melihat hewan langka yang hanya terdapat di Hawaii, yaitu Hawaiian monk seal. Dan serunya para pengunjung bisa menyentuh hewan secara langsung. Walaupun hanya beberapa spesimen saja, tapi hal ini bisa menumbuhkan rasa kecintaan anak-anak terhadap hewan-hewan laut. 
bagaimana contoh gigi pada ikan
ikan enak. 😀

Hanauma Bay

nice view from the top of Hanauma Bay
Memasuki Hanauma Bay, kami diperlihatkan bagaimana pihak pengelola membuat lampu parkir dari energi angin dan panas matahari. Belum lagi konstruksi bangunan yang menggunakan lubang untuk mengurangi penggunaan listrik. Sehingga bangunan di tempat ini termasuk dalam kategori eco-building. 😀
Selain konstruksi bangunan, pihak pengelola menyediakan tur edukasi bagi para pengunjung. Sebelum memasuki kawasan teluk Hanauma, kita akan diminta masuk ke dalam sebuah ruangan presentasi. Guide akan menjelaskan apa yang bisa dilakukan dan tidak boleh dilakukan selama berada di kawasan teluk Hanauma. 
penerangan alami

sumber tenaga matahari dan angin
Misalnya pengunjung tidak boleh membuang sampah sembarangan, tidak sembarangan memegang terumbu karang, tidak memberi makan ikan, dan lain sebagainya. Hal ini bisa menjadi salah satu kampanye efektif bagi para pengunjung. Sehingga jika ketahuan melakukan hal-hal yang dilarang, pengunjung bisa mendapatkan denda. Karena sebelum masuk, mereka sudah diberitahu untuk tidak melakukan hal tersebut.
Untuk biaya masuk, orang dewasa dikenakan biaya sebesar $7.50 per orang. Dan untuk membuat ekosistem Teluk Hanauma tetap terjaga tempat ini tidak akan dibuka pada hari Selasa. Seru bukan? Sehingga ekosistem tempat wisata diberikan “kesempatan bernafas” tanpa adanya manusia.
Apa yang bisa dilakukan di Hanauma Bay? Pengunjung bisa snorkeling, berenang, menikmati pantai yang bersih dan juga membeli suvenir. 😀 Snorkeling di Hanauma Bay menjadi salah satu atraksi yang paling sering dilakukan pengunjung. Walaupun menurut saya, ehm, terumbu karangnya tidak terlalu berwarna-warni seperti di Banda Neira ataupun di Ambon. Tapi untuk kebersihan Hanauma Bay menjadi pemenangnya!! 
Papan informasi Hanauma Bay
bersih banget kan?

Kualoa Ranch

Pernah menyaksikan film Jurassic Park? Godzilla? Windtalkers? Battleships? Nah film-film tersebut dibuat disini, di Kualoa Ranch. Sebuah lokasi peternakan yang memiliki luas hingga 4000 are, tempat ini menjadi salah satu edukasi ekosistem kepada anak-anak dengan cara kreatif. 
eah, narsis. 😛

Ada tiga bukit yang berada di dalam kawasan ini yaitu Kaʻaʻawa, Kualoa, & Hakipu’u. Awalnya tempat ini menjadi salah satu tempat sakral bagi orang Hawaii. Hingga akhirnya pada tahun 1860 tanah ini dibeli untuk menjadi perkebunan tebu. Namun produksi menurun dan digunakan sebagai lokasi militer. Saat ini di Kualoa Ranch telah didaftarkan sebagai salah satu tempat bersejarah National Register of Historic Places listings in Oahu pada tahun 1974.
saya langsung mengingat Ambon. 😀
Saat ini Kualoa Ranch memiliki peternakan sapi, kerang, udang, dan juga perkebunan buah-buah serta sayur-sayuran. Untuk anak-anak disediakan movie tour, ocen voyage, horseback riding, jungle expedition dan juga hiking. Kami diajak untuk melakukan movie tour, dimana ada sebuah lokasi militer yang saat ini digunakan sebagai penyimpanan poster-poster film dari tahun 1966. 
Kami juga diajak mengenal kolam ikan sejak jaman dahulu, sang guide akan menjelaskan bagaimana cara orang-orang Hawaii kuno menangkap ikan. Setelah itu kami diajak melihat pantai rahasia yang terletak di dekat kolam tersebut. Padahal turnya terkesan biasa saja, tapi pengunjung akan dibebankan biaya $135 dollar untuk menikmati semua tur. 😀 
teman saya, William, pemilik semua foto-foto yang ada di artikel ini. 😀
salah satu properti film Jurassic Park

Diamond Head Hiking

Di Indonesia, kegiatan mendaki hanya untuk menaklukan puncak. Namun di Hawaii, pihak pengelola mengelolanya menjadi salah satu bentuk edukasi. Seperti apa bentuknya? Di Diamond Head, kita akan disuguhkan poster-poster bagaimana Diamond Head bisa terbentuk.
Selain itu ada juga catatan hewan-hewan apa saja yang mungkin ditemui. Seperti misalnya burung, serangga ataupun hewan-hewan kecil lainnya. Tak hanya itu, untuk mencapai puncak Diamond Head kita akan melewati beberapa titik sentral yang dijelaskan dengan sangat detail. Sehingga pendaki bisa tau sejauh mana kemampuan tubuhnya sebelum mencoba hiking di Diamond Head
Ketika sudah mencapai puncak, kita bisa melihat Oahu dari atas. 😀
Itu adalah sedikit tempat yang menawarkan program edukasi yang dikombinasikan dengan turisme.Konsep edukasi yang dipadu dengan turisme sebenarnya sudah banyak bisa kita temui, tapi kurang peminatnya. Entah karena memang orang Indonesia belum terbiasa dengan kata edu-turisme atau memang pihak pengelola belum memadukannya dengan apik. 


ditulis di kantor Kak Agus, Pejaten, Pasar Minggu
Sabtu, 1 Agustus 2015, 18:46 PM
sambil denger lagu Ed Sheeran yang Photograph. 😀

Belajar Ecotourism di Hawaii

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Quis ipsum suspendisse vel facilisis.

2 Responses

  1. sudah pernah belum berarti saya keren, bar. heheh. saya masih dalam proses belajar kok. 😀
    Kamu juga pasti bisa kesana. 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories

Trending posts

No posts found

Subscribe

Lorem ipsum dolor amet, consecte- tur adipiscing elit, sed tempor.