Membacakan buku Birrul Walidain untuk anak itu penting dilakukan oleh orang tua. Kenapa? Karena di saat itulah orang tua menanamkan nilai selain mereka melihat dari kehidupan sehari-hari. Apa itu Birrul Walidain? Dan kenapa anak harus dibacakan buku mengenai Birrul Walidain?

Apa itu Birrul Walidain?

Konsep birrul walidain adalah berbuat baik kepada kedua orangtua, menunaikan hak orangtua dan (kewajiban terhadap) mereka berdua, tetap menaati keduanya, melakukan hal-hal yang membuat mereka senang ,dan menjauhi berbuat buruk terhadap mereka. Tapi di zaman yang semakin berat ini, konsep birrul walidain semakin memudar. 

Saya sendiri misalnya, sering menganggap bahwa Bunda hadir untuk membantu saya mengurus anak (astagfirullah), padahal itu tugas saya sebagai seorang Ibu. Huhu. Konsep birrul walidain ini pun juga makin tergerus dengan istilah seperti sandwich generation, orang tua yang toxic, beban orang tua, dan lain sebagainya. Istilah anak muda sekarang semakin wah. hehe. 

Padahal jika menilik perintah untuk berbakti kepada orangtua ini tertuang dalam beberapa ayat Alquran, salah satunya Surat Al-Luqman ayat 14 dan 15 yang berbunyi:

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
 
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepadaKulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-Luqman: 14-15).

Birrul Walidain di zaman modern?

Beberapa bulan lalu, kita sempat mendengar cerita Ibu Trimah yang ‘dibuang’ anaknya ke Panti Jompo. Di satu sisi ada berita lainnya dimana ibu kandung dijebloskan ke penjara oleh anaknya karena menjual tanahnya sendiri. Atau ibu yang di bunuh oleh anaknya karena tidak dibelikan motor. Zaman semakin aneh, kondisi paling sering orang yang menganggap pendidikan formal bagi anak, tapi lupa memberikan ‘nutrisi’ fitrah anak.

Ditambah lagi kebanyakan orang (termasuk saya) sering kali mengambil keputusan bukan berdasarkan dalil Al Quran atau Hadist. Contoh mudah. Saya jamak melihat postingan teman-teman di IG mengenai diri mereka yang nantinya akan memilih tinggal di panti Jompo saat tua. Katanya tidak ingin merepotkan nanti. Padahal saat mereka tua, itulah ladang amal bagi anak-anak untuk merawat mereka.

Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah SAW, berkata: “Sungguh hina, sungguh hina dan sungguh hina dia” lalu ada yang bertanya kepada beliau: “Bagi kehinaan itu wahai Rasulullah?”, Rasulullah SAW bersabda: “Yaitu orang yang mendapati kedua orangtuanya atau salah satunya dalam keadaan tua (jompo), kemudian ia tidak masuk surga (dengan berbakti kepadanya).” (HR.Muslim).

Jadi kekurangan pengetahuan juga menyebabkan salah mengambil keputusan. Itu mengapa seseorang wajib sekali untuk menuntut ilmu. Bukan ilmu tentang cuan (ehem), tapi ilmu yang didasarkan pada Al Quran dan Hadist. Itu sebabnya saya rajin sekali jualan buku. Saya ingin mengajak lebih banyak orang tua untuk meningkatkan kesadaran mengenai pendidikan qalbu seorang anak. Anak adalah amal jariyah kita nantinya. Jika diajari dengan baik. Bismillah. Kita niatkan untuk membangun generasi yang Rabbani.

Menanamkan konsep kepada anak melalui buku

Lalu ada yang bertanya:

“Kenapa Harus lewat buku sih dlien? Emang gak bisa lewat kegiatan sehari-hari?”

Bisa kok. Tapi apakah kita sendiri sudah mencontohkan hal tersebut ke anak? Sudah mengajak anak berdoa untuk orang tua setelah selesai shalat? membantu kita membantu orang tua kita walaupun mereka tidak memintanya? apa yang kita katakan baik untuk mereka? Kebanyakan kita lupa, sisakan. Sedangkan anak kecil, mereka diberikan kemampuan menghafal yang paling baik. Otak Mereka berkembang begitu pesat.

Dari 0-5 tahun, perkembangan otaknya melesat. Bukan di saat jadi mahasiswa atau siswa. Kita sering kebalik. Menganggap bahwa bayi belum ngerti apa-apa. Padahalnya sedang mengolah segala percakapan, percakapan dan bacaan yang mereka lihat dan diskusi. Itu sebabnya WAJIB sekali membacakan buku untuk anak. Mereka menyimpan suara orang tua dan pelajarannya di dalam memorinya. Buku yang kita bacakan kepada mereka, itu yang dibawa sampai mereka besar dan mulai paham dengan nilai.

https://www.instagram.com/p/CJ3XDyrJ_EL/?utm_source=ig_web_copy_link


Ini dia hasil penelitian perkembangan otak manusia. Lihat bagaimana tahun pertama bayi sangat besar perkembangannya. Dalam Islam pun juga demikian, makanya kita melihat banyak sahabat Nabi yang sudah menghafal Hadist dan Al Quran saat mereka masih dibawah 10 tahun. Karena mereka diajak untuk membaca dan mengulang-ngulang. Itulah yang menjadi nilai saat beranjak dewasa.

Buku Birrul Walidain

Ada beberapa buku yang mengajarkan konsep Birrul Walidain, salah satunya adalah buku terbitan Ziyad. Di dalam buku ini mengenalkan konsep Birrul Walidain. 

YANG DIDAPAT SI KECIL DARI SERI BIRRUL WALIDAIN
🌈Mengetahui bagaimana bersikap baik dan patuh kepada orang tua.
🌈Kisah menarik dan relate dengan kehidupan si Kecil.
🌈Bahasa ringan dan mudah dipahami si Kecil.
🌈Temanya everlasting dan penting untuk diketahui anak.
🌈Ilustrasi menarik dan full color.

MANFAAT YANG DIPEROLEH DARI SERI BIRRUL WALIDIAN
☀️Mengajarkan si Kecil untuk berbuat baik kepada orang tua melalui cerita sederhana.
☀️Mengajak anak berbuat baik pada orangtua tanpa terkesan menggurui.
☀️Mampu menumbuhkan kecerdasan emosi si Kecil.
☀️Dapat menumbuhkan kecerdasan kognitif dan bahasa.
☀️Meningkatkan bonding antara Parents dan si Kecil

Kalau ingin pesan buku ini, bisa lewat WA no HP ini ya.  

Penutup

Anak kecil atau Bayi yang dianggap makhluk lemah itu ternyata memiliki fitrah belajar dan bernalar. Bayi lahir sebagai ilmuwan. Berikan ia waktu untuk bermain. Menguji probabilitas dalam permainan ber sama tanah, balok, air, lego, dan lain sebagainya. Sering membaca buku tiap hari Sama anak. biarkan mereka mendengar suara orang tuanya. Agar ilmu yang disampaikan bisa direkam di dalam memori mereka. Yuk, kita sama-sama semangat membangun generasi Rabbani. Selamat berhari jumat. Jangan lupa AlKahfi (catatan untuk diriku sendiri). 

 

 

ditulis pada hari Jumat, 24 Desember 2021 dan diselesaikan pada hari Senin 27 Desember 2021

sambil mendengar bunyi geluduk, tanda mau hujan. 

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Get Curated Post Updates!

Sign up for my newsletter to see new photos, tips, and blog posts.

Subscribe to My Newsletter

Subscribe to my weekly newsletter. I don’t send any spam email ever!