Setiap tanggal 5 Mei, Belanda merayakan hari Liberation Day. Apa sih sebernarnya Liberation Day itu? Menurut Google, Liberation Day atau Bevrijdingsdag merupakan hari bersejarah. Karena pada tanggal 5 Mei 1945, Jerman menandatangani perjanjian damai. Pada hari itulah menandai akhir pendudukan oleh Nazi Jerman selama Perang Dunia II pada tahun 1945.

Warga negara Belanda merayakannya di seluruh negara namun Wageningen menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan Liberation Day setiap tahun. Karena di kota inilah kegiatan tersebut berlangsung. Lebih tepatnya terjadi di Hotel De Wereld yang berumur lebih dari 100 tahun. Tak heran jika pusat perayaan Liberation Day selalu dilaksanakan di depan Hotel De Wereld.

Dan kali ini saya meliput secara langsung acara ini dari awal hingga akhir. Bisa liat liputan saya di link di bawah ini

Pasukan Sekutu

Pada perayaan kali ini datang juga Menteri Pertahanan Belanda, yaitu Ank Bijleveld yang membuka perayaan ini. Selain itu selalu hadir para panglima atau mayor jenderal dari pihak sekutu. Yaitu Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Polandia, dan Ceko. Masih ingat dengan pelajaran sejarah pas SD?

Sekutu inilah orang-orang yang datang ke Indonesia dengan nama NICA (Nederlandsch Indië Civil Administratie) ketika Indonesia mengumumkan kemerdekaannya. Btw, UN masih tidak mengakui bahwa kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Mereka sering mengakui bahwa Indonesia merdeka pada 27 Desember 1949. Kezel gak sih? Walaupun pada tahun 2005, Belanda mengakui secara de facto bahwa Indonesia merdeka pada tahun 1945, tapi tetep aja..

Veteran Perang

Pada hari ini semua veteran perang yang masih hidup datang ke Wageningen. Bahkan para veteran perang yang ada di Bronbeek, Arnhem. Mereka datang berduyun-duyun menggunakan mobil, jeep, truk bahkan tank. Namun ada pula veteran yang berjalan kaki dan diiringi oleh musik yang menghentak. Semuanya diiringi dengan marching band yang berbeda-beda.

Setiap tahunnya diadakan parade festival yang diikuti oleh para veteran dan juga tentara yang masih bertugas. Tapi yang menjadi fokus utama dalam parade ini adalah para veteran. Belanda sangat menghormati para veteran perang yang telah berjuang bagi bangsanya.

 

Parade Veteran dan Dendam

Di dalam parade dibagi dalam beberapa kluster, salah satunya adalah kluster veteran perang di Papua Nugini. Semua veteran menggunakan baju dinas mereka lengkap dengan bintang di dada mereka. Sedangkan warga memberikan tepuk tangan yang meriah bagi veteran yang lewat. Rasanya antara kesel dan gak bangga sama sekali. Seringkali terpikir, “jangan-jangan mereka nih yang dulu membunuh pejuang-pejuang Indonesia”. Karena pada saat perang Pembebasan Papua Barat, saat itu Indonesia berhadapan dengan Belanda dan pasukan NICA.

Teman saya pernah minta maaf dan merasa malu atas perbuatan orang-orang di zaman dulu. Karena pada saat itu sudah ada PBB atau United Nation tapi pemerintah Belanda memaksakan agar Indonesia tetap berada di bawah kepemerintahannya. Harusnya saya merasa dendam dengan Belanda. Sama seperti kebanyakan orang-orang Belanda yang dendam dengan Jerman, karena dulu pernah membuat Belanda hancur karena Nazi berkuasa disini.

Tapi kalau kita menyimpan dendam, kapan dunia ini akan menjadi lebih baik? Bersyukur saya bisa kesini dan menghilangkan stigma negatif dari pikiran saya. Dan semoga tak ada perang-perang lagi terjadi di dunia ini.

Semoga Veteran Indonesia bisa dihormati seperti ini

Festival ini wajib didatangi jika ingin mengenal lebih dalam tentang sejarah Belanda. dan kebetulan pada tanggal 5 Mei, semua aktifitas diliburkan. Di dalam kegiatan ini ada beberapa aktifitas yang menurut saya sangat menarik. Yaitu kegiatan Speeddate dengan para veteran untuk mengenal mereka lebih dalam. Jadi anak-anak Belanda diajak ngobrol dengan para veteran dan bertanya tentang pengalaman mereka.

Saya jadi berpikir kapan ya Indonesia bisa menghargai jasa para veteran perang. Karena saya membayangkan pada saat itu sangat sulit dan terjepit tapi mereka tetap semangat untuk membela negaranya. Semoga para pejuang Indonesia yang gugur di medan pertempuran bisa mendapatkan tempat yang layak disisi Tuhan yang Maha Esa. Aamin ya rabbal alamin. Al fatihah..

 

ditulis di Beringhem

22:30 CET, Saturday 5 Mei 2018

sambil nyicil bikin rangkuman untuk advance statistic

Festival Liberation Day in Wageningen

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Quis ipsum suspendisse vel facilisis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Categories

    Trending posts

    No posts found

    Subscribe

    Lorem ipsum dolor amet, consecte- tur adipiscing elit, sed tempor.