angka 0 dalam sistem binary berarti tiada. Dalam filosofi agama, angka 0 bisa diartikan sebagai kembalinya diri terhadap penyucian jiwa dan ketulusan hati, sehingga 0 merupakan titik keikhlasan dan penyerahan, mengosongkan dan merendahkan diri di hadapan Tuhan. Keikhlasan ini menjadi dasar tumbuhnya upaya untuk menjaga hati dari penyakit hati, mengikhlaskan hati untuk memaafkan dan menerima kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam diri dan hidup kita, bahkan memahami kekurangan orang lain.
Untuk angka delapan,, secara tipografi angka 8 adalah angka yang sangat unik bentuknya. Dia terbentuk dari sebuah tarikan garis yang tak terputus. Apa kalian menyadari angka 8 itu begitu estetis membentuk rangkaian lengkung yang begitu anggun. Bandingkan dengan angka-angka lainnya.. mereka terbentuk dari satu garis putus, dan bahkan 2 garis waktu kita tulis.
Bentuk angka 8 juga amat sangat konsisten, dia tetap akan terlihat sama dilihat dari sudut manapun. Bolak balik, kanan kiri, atas bawah, bentuknya bakal tetep sama, gak kayak angka 6 dan 9 yang plin-plan, atau angka-angka lain yang bakal berubah bentuk dan gak konsisten. Hal itupun berlaku untuk angka nol.
Ngerti kan kenapa kita diciptakan bersama??
Karena mengambil filosofi angko nol, kita adalah manusia yang tergabung dan akhirnya membentuk angka nol. Dan untuk angka delapan kita adalah angkatan yang konsisten dan tidak membosankan karena banyaknya warna kita…
thanks ud jadi penguatku dan lain sebagainya..
Tulisan ini saya dedikasikan juga untuk angkatan 2008 lainnya di Universitas Hasanuddin.
Semoga kita bertemu dan dengan bangga mengucapkan “Saya alumnus Unhas, angkatan 2008“… 😀
keep spirit..
#hasil tulisan re-post dari Blog Mezeight. 😀
Laboratorium Mikrobiologi Laut, 22 November 2013, 20:22 Wita