Dalam menyelamatkan wilayah pesisir, ada tiga jenis ekosistem yang sangat penting untuk dijaga yaitu ekosistem terumbu karang, mangrove dan padang lamun. Selama ini seringkali terdengar program penanaman mangrove dan juga rehabilitasi terumbu karang. Tapi pernahkah kalian mendengar tentang konservasi lamun? #DuyungmeLamun

Apa itu Lamun?

Mari mengenal tumbuhan kecil yang mirip seperti rumput di dalam lautan. Jika kalian pergi berlibur di daerah pantai dan melihat potongan-potongan rumput, itulah lamun. Lamun merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang memiliki rhizoma, daun, dan akar sejati yang hidup terendam di dalam laut beradaptasi secara penuh di perairan yang salinitasnya cukup tinggi atau hidup terbenam di dalam air, beberapa ahli juga mendefinisikan lamun sebagai tumbuhan air berbunga, hidup di dalam air laut, berpembuluh, berdaun, berimpang, berakar, serta berbiak dengan biji dan tunas (Fitriana, 2007).

jenis-jenis lamun

Di seluruh dunia diperkirakan terdapat sebanyak 52 jenis lamun, di mana di Indonesia ditemukan sekitar 15 jenis yang termasuk ke dalam 2 famili: (1) Hydrocharitaceae, dan (2) Potamogetonaceae. Jenis yang membentuk komunitas padang lamun tunggal, antara lain: Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Halophila ovalis, Cymodocea serrulata, dan Thallassodendron ciliatum. Padang lamun merupakan ekosistem yang tinggi produktivitas organiknya, dengan keanekaragaman biota yang juga cukup tinggi. Pada ekosistem ini hidup beraneka ragam biota laut seperti ikan, krustasea, moluska (Pinna sp., Lambis sp., Strombus sp.), Ekinodermata (Holothuria sp., Synapta sp., Diadema sp., Archaster sp., Linckia sp.), cacing Polikaeta dan Duyung (Dugong dugon).

Fungsi Lamun

Walaupun lamun terlihat sangat kecil bentuknya, tapi ia memiliki fungsi yang sangat besar dan tak bisa disepelekan. Manfaat yang paling terlihat adalah fungsinya sebagai tempat memijah (nursery ground) bagi ikan-ikan pelagis dan komersil. Jika lamun tak ada, secara otomatis ikan-ikan yang sering ditangkap oleh nelayan akan berkurang jumlahnya. Saya masih ingat sekali ketika snorkeling di padang lamun di daerah Kepulauan Spermonde. Saat itu, saya snorkelling sendirian. Tiba-tiba dari arah yang berbeda, muncul ikan pari yang masih muda. Selain itu ada beberapa ikan lain yang masih kanak-kanak (juvenile).

Tak hanya itu, lamun juga berperan terhadap mitigasi karbon. Tumbuhan ini mampu menyerap 5.446 miligram karbon per hektar per tahun atau 83.000 ton perkilomotere persegi per tahun. Itu hampir sama besar dengan menanam 3 pohon trembesi yang dikenal sebagai penyerap karbon terbesar. Selain menangkap carbon, lamun juga berfungsi untuk menangkap sedimen yang datang dari arah daratan. Sedimen inilah yang digunakan untuk menguatkan dan menstabilkan permukaan dasar laut. Jadi bisa dikatakan padang lamun berfungsi untuk mencegah erosi pantai.

Selain itu lamun bersama-sama dengan mangrove dan terumbu karang menjadi ‘rumah’ yang menyediakan makanan bagi organisme laut. Maka tak heran jika padang lamun jadi tempat yang sempurna bagi hewan-hewan bertahan hidup. Tak cuma itu lamun punya fungsi penting untuk menjaga kualitas air dan juga mendukung ekonomi lokal.

lamun dan interaksinya . sumber : VESS

Lamun juga dipercayai sebagai bahan penghasil senyawa yang baik untuk manusia. senyawa aktif dari lamun ditemukan memiliki struktur kimia yang unik dan bersifat antimikroba, diantaranya ialah tannin, saponin, terpene, alkaloida dan glikosida. Selain itu beberapa penelitian telah membuktikan adanya bioaktivitas antibakterial alkaloid dan saponin.

Lamun Terancam

Indonesia memiliki padang lamun sekitar 1.507 kilometer persegi, bila dirata-rata kondisi di Indonesia sekitar 41.79 persen yang dikategorikan kurang sehat. Hanya ada 5 persen yang dikategorikan sehat berdasarkan Keputusan Menteri tahun 2004. Ada beberapa hal yang membuat lamun menjadi sangat rentan, misalnya saja karena sampah yang dbuang oleh manusia. Air yang tercemar, tertimbun kapal, terlalu banyak nutrien sehingga lamun tertutupi oleh alga dan sinar matahari tak bisa mencapai bagian daun dari lamun itu sendiri.

Banyak penelitian yang membuktikan jika padang lamun hilang, banyak jenis ikan maupun mamalia yang mencari makan di padang lamun ikut hilang. Penelitian yang dilakukan di Hervey Bay, Australia membuktikan bahwa padang lamun hancur dikarenakan badai siklon ditambah banjir yang parah. Dugong melakukan eksodus ke negara bagian lain yang masih memiliki padang lamun (Preen, 1995).

Di Indonesia sendiri lamun terancam karena ulah manusia. Tumpahan minyak yang tak kunjung berhenti, pembuangan limbah cair ke sungai, pembuangan sampah plastik ke laut, menggunakan baling-baling kapal di atas padang lamun, dan lain sebagainya.

lamun dan ancamannya. sumber ; VESS

Melihat banyaknya fungsi lamun terhadap kehidupan, bisa dibayangkan bagaimana ketika lamun tak ada di lautan bebas.

Memulihkan Ekosistem Lamun dan Konservasi

Pendekatan yang paling umum untuk melestarikan ekosistem lamun adalah mengurangi ancaman umum terhadap mereka (misalnya polusi, kerusakan oleh kapal), misalnya melalui peraturan baru. Saat ini sudah ada peraturan dari Kementrian Lingkungan Hidup mengenai penentuan status padang lamun pada tahun 2004. Namun sepertinya butuh perbaruan untuk melihat bagaimana kondisi terkini mengenai padang lamun di Indonesia.

Selain itu sudah ada beberapa kegiatan konservasi dari LIPI untuk merestorasi lamun. Misalnya saja kegiatan yang dilakukan pada tahun 2017 di Pulau Pari. Mereka menggunakan lamun berjenis Thalassia sp. dan Enhalus sp. Mereka menggunakan penanaman langsung tunas lamun yang telah dibiakkan di dalam laboratorium. Dengan restorasi lamun ini diharapkan lamun-lamun bisa mengeluarkan biji sendiri pada akhirnya membuat padang lamun yang baru (Kompas.com).

menyerap karbon. sumber : VESS

Selain cara penanaman langsung, saat ini sedang berjalan sebuah program dalam misi memberikan informasi kepada masyarakat dalam melakukan konservasi terhadap lamun dan dugong. Program yang digawangi oleh beberapa instansi baik dari pemerintah, NGO dan universitas ini menjadi salah satu solusi konkrit untuk penyelamatan lamun dan duyung di masa depan. Kerjasama gabungan antara Direktorat Keanekaragaman Hayati dan Konservasi Laut — Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKHL — KKP), beserta Pusat Penelitian Oseanografi — Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2O — LIPI), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan — Institut Pertanian Bogor (FPIK — IPB), dan WWF-Indonesia patut diapresiasi.

Semoga konservasi lamun dan duyung semakin baik kedepannya dengan adanya program ini. Aamin ya rabbal alamin.

Apa yang bisa kita lakukan?

Memulihkan ekosistem lamun dapat mencakup panen dan transplantasi tanaman lamun dan pengelolaan dan pemantauan selanjutnya terhadap lokasi yang dipulihkan. Tapi ada yang bisa kita lakukan sebagai individu untuk mendukung kebelanjutan ekosistem padang lamun di alam. Baik dalam cara kampanye ataupun berbuat langsung. Berikut ini adalah cara-cara yang bisa kita lakukan untuk mendukung lamun, yaitu :

  • Ikut berpartisipasi aktif dalam meramaikan atau menyebarkan tentang Program Dugong and Seagrass Conservation Project (DSCP) Indonesia di media sosial. Misalnya ikut menuliskan pandangan kamu tentang Lamun dan Duyung dalam tulisan. atau memberikan pandangan kamu tentang konservasi dugong dan lamun di laman media sosial kamu. 
  • menjadi local heroes yang aktif mengajak warga agar tidak merusak padang lamun ataupun mengonsumsi duyung.
  • Ikut mendukung peraturan di daerah lokal tentang konservasi lamun
  • Mengurangi limpasan dari daratan ke laut misalnya dengan tidak memindahkan vegetasi atau tumbuhan yang tumbuh di dekat sungai.
  • Tidak melakukan trawling, penambangan atau pengerukan di dekat padang lamun
  • Menjaga hutan bakau dan terumbu karang
  • Berhati-hatilah saat mengemudi perahu di atas lamun
  • Tidak berlabuh di atas padang lamun
  • Menjaga pantai dan laut bebas dari sampah
  • Memastikan limbah dan produk limbah lainnya tidak masuk ke laut
  • Memantau lamun untuk memastikan mereka tetap sehat dan tangguh sesuai dengan arahan Kementrian Lingkungan Hidup

Setelah mengetahui banyak fakta tentang lamun, apakah kamu ingin berkontribusi untuk membantu DSCP Indonesia menyelamatkan lamun dan dugong? Jika iya, kalian bisa ikut membagikan flyer fakta dan data tentang lamun berseta dugong melalui link ini. dan juga ini.

Jika lamun sehat, semua senang. Yuk dukung kampanye #DuyungmeLamun di media sosial kalian. 🙂

Baca tulisan saya yang lain tentang Duyung disini. 

 

ditulis di Leuwenborch

16:17 CET Thursday, 31 Mei 2018

di Bulan Ramadhan setelah berkutat dengan tuna dan dengerin lagu John Mayer – Gravity

 

Sumber tulisan dan Gambar :

DSCP 

http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/beritabaru/266-dscp-dugong-lamun

https://sains.kompas.com/read/2017/11/04/170600323/bagaimana-cara-menyehatkan-lamun-kembali

Fitriana, P. 2007. Hewan Laut; Buku Pengayaan Seri Flora dan Fauna. Jakarta:Ganeca Exact.

Preen, A., & Marsh, H. (1995). Response of dugongs to large-scale loss of seagrass from Hervey Bay, Queensland Australia. Wildlife Research22(4), 507-519.

VESS The Vanuatu Environmental Science Society (VESS) with funding from the Critical Ecosystem partnership Fund (CEPF) Images

Lamun Punah, Ekosistem Musnah #DuyungmeLamun

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Quis ipsum suspendisse vel facilisis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories

Trending posts

No posts found

Subscribe

Lorem ipsum dolor amet, consecte- tur adipiscing elit, sed tempor.