Hari ini adalah hari gembira buat saya. Dapat jackpot. Tiga kali berturut-turut. Setelah berkas saya di rektorat diterima, saya langsung ujian skripsi. Dosen mengganjar LULUS pada hasil penelitian saya. Belum selesai kebahagiaan ini, Allah SWT memberikan hadiah lagi. Telpon dari Mas Yoga (Peng-interview dari WWF) menyatakan saya lolos untuk menjadi volunteer survey hasil tangkapan samping (bycacth) hiu di Indonesia. Saya gamang, bisa ikut yudisium ga ya? Tapi, inshAllah selalu ada jalan…  #curhat
Oke, ketika saya baca pekerjaan Mas Yoga di blognya, pikiran saya langsung kembali saat-saat Reef Check di tahun 2010, Pertemuan Tahunan Forum Penyelam Indonesia (FoPMI) di tahun 2011 dan perjalanan ke Pulau Rajuni tahun lalu. Apa gerangan yang membuat saya mengingat kejadian disana? Kesemua perjalanan itu diwarnai dengan adegan MUNTAH. Ya, saya anak kelautan yang mabuk laut. Hahah. Ini adalah sebuah pengakuan parah. 
Tapi mungkin bukan saya saja yang selalu mengalami hal ini. Menurut Wikipeda Mabuk laut adalah, a form of motion sickness characterized by a feeling of nausea and, in extreme cases, vertigo experienced after spending time on a craft on water. Nah, ngerti kan? Mungkin saya ga bisa terlalu lama hidup di air. Hahaha. Tapi toh, saya sudah asyik masyuk dengan dunia ini. 
Oke kembali ke kasus saya, pekerjaan yang saya terima ini sangat penuh tantangan menurutku. Nantinya saya akan mensurvey penggunaan hiu sebagai tangkapan samping (bycatch). Hmmm. Tempat yang akan disurvey tersebar di berbagai penjuru Indonesia. Dan setelah menelisik blognya mas Yoga, kayaknya bakalan banyak berada di atas kapal yang tidak bergerak dan melihat hasil tangkapan para nelayan. Oh no. Kapal yang terombang-ambing di atas laut adalah sebuah keadaan paling parah. Mabuk laut bisa dipicu dari hasil ombak yang menerpa kapal, kecil-kecil dan lama-lama menjadi besar. 
Nah, dari beberapa kali perjalanan di atas kapal, saya menyimpulkan beberapa hal. Untuk melakukan perjalanan jauh menggunakan kapal, ada beberapa tips yang mungkin bisa berguna bagi anda yang mabuk laut. Sila dilihat :
1. Jangan lupa makan sebelum melaut. Karena jika perut kosong, angin akan mengisi rongga perut anda. Hal ini akan mengurangi efek dizziness. So, jangan lupa makan sebelum pergi.
2.  Kalau dalam kasus saya, saya harus siap dengan menthol-menthol botol. Fre*hc*re sudah tersedia di dalam tas. Biasanya saya beli sampe 6 botol. Karena takut hilang dan habis. Hehehe. Menthol bisa membuat anda lebih rileks dan membuat anda lebih mudah bernafas.
3. usahakan makan yang asin-asin. Saya selalu siap keju di dalam tas untuk mengurangi rasa enek yang melanda. Ini dalam kasus saya, entah makanan apa yang bisa membuat anda merasa enak. Semua tergantung dari si korban. Hheheh.
4. Tidur nyenyak. Makanya bawa obat anti mabuk. Dijamin anda akan tidur sepanjang perjalanan tanpa terbangun. Kalau satu pil ga cukup, minum 2 pil. #ngajarin bunuh diri. Hahaha.
5. baju siap basah. Ini adalah pilihan terakhir, kalau emang ga nahan pusingnya. Lebih baik turun dari kapal dan ikut berenang mengikuti ombak. Hahaha. 
Oke, sekian curhatan dan tips dari saya untuk menghindari mabuk laut. Doakan saya tidak malu-maluin dan bisa membuat diri saya berguna dalam kegiatan ini. Untuk Hiu dan untuk Indonesia…
Warkop, 20 November 2013 . 22:59 Wita
Curhat sedikit.. Hahaha

Mabuk Laut dan Kegilaan Lainnya.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Quis ipsum suspendisse vel facilisis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories

Trending posts

No posts found

Subscribe

Lorem ipsum dolor amet, consecte- tur adipiscing elit, sed tempor.