hari ini hari Kemerdekaan Republik Indonesia..
malam itu, saya, Hery, Ria, Mifda, Fadli, Ummul, dan Ayah berencana untuk pergi shalat tarawih di Masjid kebanggaan orang Makassar, Selasa, (17/08). yaitu Masjid Al Markas yang terletak di daerah Baraya. ketika kami pergi, waktu sudah menunjukkan pukul 20.30. mungkin sudah agak terlambat jika mau shalat tarawih. tapi, kami tetap memaksakan diri. mengingat mungkin ini shalat tarawih bersama dengan ku, karena saya akan berangkat hari Jum’at (20/08).
kami menaiki pete-pete (angkot.red) bernomor 05. lalu turun di dekat Pom Bensin di jalan Urip Sumoharjo. lalu, kami jalan kaki menuju Masjid Al Markas. setibanya di halaman masjid, kami pun terpengarah. apa pasal, halaman masjid dipenuhi oleh padangan kaki lima yang biasa ditemui di sentral
jualan seperti baju kaos, parfum, gulali, kaos kaki, pulsa, makanan, bahkan pakaian dalam juga dijual disini. bisa dibilang halaman masjid menjadi tempat jual beli yang strategis. padahal disisi lain, banyak umat muslim yang sedang menjalankan shalat isya dan tarawih.di mata saya, halaman masjid lebih banyak digunakan untuk tempat berjualan. sedangkan untuk tempat shalat tak terlalu banyak. jadi jualan-jualan itu diemper disamping persis orang yang sedang shalat.
mungkin karena itulah, banyak jamaah yang meninggalkan tempat shalat, padahal shalat tarawih belum selesai dilaksanakan. saf shalat juga sangat acak-acakan. menurut salah satu pedagang, transaksi jual beli seperti ini memang lazim dilakukan ketika bulan ramadhan. “biasanya dari jam 7 sampai jam 10, disini ramai kayak gini” ujar pedagang minuman dingin.
yang seru ketika saya mengambil gambar dengan kamera DSLR mifda, ada bapak-bapak yang bertanya “anda wartawan? bisa minta tolong? tolong beritakan tentang WC pria yang tidak terurus. makasii”.. hha. masa saya dibilang wartawan? hhe. amien.
trus, kami pun duduk melingkari pohon. hha. Ria pun mengeluarkan nassu pallako. hmmm. yummy. kamipun makan ramai-ramai sambil menunggu kedatangan Dinar.
benar-benar malam yang tak terlupakan…
