Istana Cipanas terletak di kaki Gunung Gede. Pantesan adeeeemm banget. Ketika dibangun oleh Gubernur Jendral Gustaaf Willem baron Van Imhoff, ia menginginkan sebuah tempat istirahat bagi parah Gubernur Jendral. Mendengar kata Istana, rasanya sangat sulit untuk masuk kesana. Namun alhamdulillah, saya dan ratusan orang lainnya dapat kesempatan langsung untuk masuk ke dalam kawasan istana Cipanas, Bogor. Karena pada hari Minggu (22/8), Ikatan Alumni Unversitas Hasanuddin mengadakan acara Halal bi Halal dan Reuni Nasional. Saya termasuk dalam jajaran alumni. hihih. Tanggal 20 November, akan genap menjadi dua tahun menyandang gelar alumni. 😀

Alhamdulillah tahun ini mendapatkan amanah untuk menjadi Liason Officer selama acara berlangsung. Banyak hal seru yang saya dapatkan. Misalnya saja dapat traktiran dari senior-senior selama rapat panitia, belum lagi kesempatan untuk dekat dengan senior-senior yang tidak pernah saya temukan di kampus. Bayangkan saja, panitia acara ini adalah gabungan senior-senior dari angkatan 70-an hingga angkatan 2000-an seperti saya. Hihih. Berasa mudah banget deh. 😀

Tim panitia sudah harus mempersiapkan banyak hal sebelum acara dilangsungkan. Dan saya kebagian untuk mempersiapkan goodie bag dan alat pancing. Setelah semua persiapan rampung, tim LO yang terdiri dari 22 anak muda kece, pun beristirahat. #halahiniapasih

Pukul 04.00 WIB, kami sudah harus bangun dan segera menuju titik kumpul massa di Kementrian Perindustrian di Jalan Jendral Gatot Subroto. Disana kami mulai membagi tugas untuk melakukan pendaftaran, pembagian sarapan, dan juga pemasangan spanduk di badan bis. Pukul 05.00 WIB, beberapa peserta mulai berdatangan. Kami mulai sibuk dan mencari goodie bag berisi baju yang cocok dengan kakak-kakak. Kami sepakat untuk memanggil senior-senior yang datang dengan panggilan “kakak”, bukan dengan bapak atau ibu. Hal ini diharapkan membuat keakraban di antara kami nantinya. 😀

Kami pun mulai membagi diri di bis masing-masing sesuai dengan daftar nama yang sudah disepakati. Namun ternyata ada beberapa perubahan yang signifikan, sehingga saya pun tidak mendapatkan ‘jatah’ bis. Hehe.

Pukul 06.30 WIB tepat, 4 bis berangkat terlebih dahulu. Hal ini dilakukan karena pengawal paspampres sudah menjadwalkannya. Bekerjasama dengan pasukan pengawal presiden dibutuhkan keakurasian waktu dan juga jadwal yang teratur. Salut sama mereka! 😀 Selang 30 menit kemudian, 2 bis berikutnya berangkat, dikawal dengan kendaraan patroli. Perjalanan dari Jakarta menuju Puncak hanya ditempuh dengan waktu 1 jam 20 menit. Rekor tercepat dalam melakukan perjalanan ke puncak. 😀

Setibanya di Istana Cipanas, saya dan teman-teman lainnya segera membaur dengan rombongan alumni. Duh, saya sudah disebut Alumni. #abaikan Ketika saya tiba, Pak Jusuf Kalla sudah mulai membuka acara. Beliau mempersilahkan kami sebagai tamunya di ‘rumah’nya. Karena itu beliau sudah menyiapkan puluhan tenda makanan. #yeay!! 😀

Dari beberapa literatur yang saya baca, Istana Cipanas terletak di kaki Gunung Gede. Pantesan adeeeemm banget. Ketika dibangun oleh Gubernur Jendral Gustaaf Willem baron Van Imhoff, ia menginginkan sebuah tempat istirahat bagi parah Gubernur Jendral. Fungsi Istana Cipanas benar-benar berbeda dengan Istana Bogor ataupun Istana Merdeka. Di Istana Cipanas, ada beberapa lokasi yang cocok sebagai lokasi liburan. Hihihi. Sebut saja pemandian air panas, hutan lindung, istal kuda, kolam renang, dan taman herbalia.

Dulu, Gubernur Jendral Imhoff, membuat Istana Cipanas ini karena ada pemandian air panasnya. Selain itu dibuat beberapa lahan untuk menanam bagi para petani sebagai bahan stok pangan Batavia. Namun lama kelamaan kawasan istana semakin besar dengan ditambahkannya beberapa fungsi lain, yaitu Paviliun Arjuna, Yudhistira, dan Bima di bagian depan kawasan istana.

Disini Presiden Sukarno memanfaatkan Istana Cipanas sebagai tempat mencari inspirasi bagi pidato-pidatonya. Terutama ketika sudah menjelang peringatan kemerdekaan 17 Agustus. Suasana Cipanas yang sejuk dan asri membuat Sukarno mendapatkan ilham untuk pidato-pidatonya. Saya jadi ingat dengan Taman Renungan di Ende. Sepertinya Bung Karno senang dengan tempat sejuk dan rindang. 😀 Disini pula Bung Karno melangsungkan akad nikah dengan Ibu Hartini pada tahun 1953. Waah, ternyata sangat bersejarah. 😀

Nah, Pak Karno punya tempat favorit yaitu puncak bukit memandang ke arah Gunung Gede. Saat ini sudah terbangun sebuah Gedung Bentol. Namun sayangnya kemarin saya tidak sempat kesana. Hiks. Pelajaran berharga untuk mempelajari sejarah terlebih dahulu sebelum datang ke sebuah tempat bersejarah. 🙁

Acara pertama kegiatan reuni adalah berjalan kaki mengelilingi hutan lindung di kawasan Istana Cipanas. Saya bertugas sebagai asisten pemandu angkatan tahun 1990-an. Heheh. Tapi sebenarnya saya lebih sering berfoto-foto di kawasan Istana bersama Ummul. Bentangan seluruh lahan istana terdiri dari taman istana dan hutan istana ibarat kebun raya yang memiliki ribuan pohon dan tumbuhan dari 170-an jenis tanaman. Keren kan?

Setelah mengelilingi hutan lindung, ada juga acara penanaman buah manggis. Buah ini dipilih sebagai ikon dalam acara reuni kali ini. Kenapa harus buah manggis? Saat ini buah manggis menjadi primadona ekspor buah andalan Indonesia ke pasar Eropa, US dan Jepang. Bayangkan saja, volume eksport manggis pada tahun 2014 mencapai 25.101 ton (sumber : Ditjen Pengolahan dan Pengembangan Hasil Pertanian). Hal ini bisa menjadi peluang bagi peningkatan devisa Indonesia.

Setelah penanaman pohon manggis, acara pun dilanjutkan dengan kegiatan bebas. Sebagai pengisi acara, Aty Kodong pemenang salah satu acara dangdut di televisi didatangkan langsung dari Selayar. Selain itu ada acara menari poco-poco yang sangat seru. Ini adalah pertama kalinya saya ikut nari poco-poco dan gak tau malu. Tak hanya itu saja, ada juga permainan tradisional yang dilaksanakan. Sebut saja malong’ga atau eggrang, permainan yang menggunakan bambu kemudian dijadikan tumpuan. 😀 seruuu. 😀

Sedangkan saya nambah berkali-kali sate maranggi, sebuah sajian khas Sunda. Sate sapi yang diberikan bumbu kecap dan dibalut dengan saus oncom, kemudian dipadukan dengan ketan bakar. Enakkkk sekali!! Makanan yang disediakan adalah makanan tradisional yang sangat enak. 😀 Sepertinya saya nambah dua kilogram gara2 acara reuni ini. Hihih. 😀

Pada acara reuni ini, saya berkenalan dengan banyak senior-senior. Ada beberapa senior yang akrab di dunia maya namun baru pertama kali bertemu secara nyata. Heheh. Sehingga dalam ajang reuni ini, membuat saya semakin banyak mengenal teman-teman sesama alumni Universitas Hasanuddin. Alhamdulillah. 😀 Saya melirik beberapa kali ke arah kumpulan senior-senior yang bercengkrama bersama teman angkatannya. Saya jadi ikut membayangkan, seperti apa jadinya jika angkatan tahun 2008 dipertemukan dalam sebuah reuni akbar pada 10 tahun mendatang. Pasti seru seperti hari ini. hehehe.

Setelah shalat dhuhur dan pengumuman pemenang lomba, acara pun selesai. Kami juga mendapatkan oleh-oleh berupa tanaman. Saya mendapatkan bibit pohon durian untuk ditanam di rumah. Hehehe.

Terima kasih ya Allah SWT sudah melancarkan acara ini.

Terima kasih Universitas Hasanuddin.

Terima kasih Pak JK sebagai Ketua IKA Unhas yang telah menjadi tuan rumah terkeren.

Terima kasih kakak-kakak panitia yang sudah mau meluangkan waktu untuk acara sekeren ini.

Terima kasih semuanya. Inshaa Allah reuni 10 tahun mendatang, saya akan jadi ketua panitia. hihihih. 😀

Ditulis di kantor Kak Agus, Pasar Minggu

16:48 PM, Selasa 25 Agustus 2015