Masih ingat dengan kejadian pohon tumbang di depan Fakultas Ekonomi tahun lalu? Ingat juga pohon besar di depan Rektorat yang harus dipotong karena sudah hampir jatuh? Atau pernah mengalami kejadian serupa di sekitar kampus Universitas Hasanuddin tercinta? Apa yang ada di dalam pikiran kalian saat itu? Apakah karena pohonnya sudah tua, jenis pohon yang tak tepat ditanam di dalam kampus, atau karena pada saat itu angin sedang kencang? Tapi pernahkah masuk ke dalam pikiran kalian jika alasannya karena banyaknya paku di dalam pohon??
Ternyata, menurut pakar tanaman Herdiawan, salah satu mudahnya pohon tumbang karena lemahnya daya tahan pohon karena adanya paku-paku yang masuk ke dalam pohon. Karena sel yang ada di dalam pohon akan mati. “Apalagi paku yang berkarat, akan menyebabkan sakit atau infeksi pada pohon. Dampaknya, pengeroposan kambium dalam pohon akan lebih cepat,” jelas Herdiawan yang dikutip dari Radar Bogor.
Penggunaan paku, sekrup atau baut dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada. Bentangan Kabel dan tali-tali yang menggantung di cabang-cabang pohon sangat merusak akibatnya dapat merusak kulit kayu dan struktur pohon. Kerusakan lain pada kulit pada pohon, apakah oleh paku, sekrup atau baut adalah sebagai titik masuk potensial bagi infeksi penyakit dan bakteri. Tusukan-tusukan yang banyak akan menyebabkan kerusakan dalam bentuk Kompartementaslisasi
Pohon yang banyak pakunya tentu ada yang bisa beradaptasi ada pula yang tidak. Sekurang-kurangnya pohon dengan banyak logam atau benda asing yang tertanam didalamnya akan mengurangi nilai ekonomi setelah dipanen. Dalam kehidupannya, pohon juga akan mengalami gangguan proses fisik dan biologis dalam tubuhnya karena gangguan benda asing yang ikut tertanam di dalamnya. Seperti, kompartementaslisasi akan mengganggu proses fisiologi tanaman dan mengurangi tekstur kayu pada pohon. Kekuatan kayu pun akan berkurang karena pohon mudah terinfeksi penyakit seperti jamur dan bakteri karena banyaknya pintu bagi hama dan penyakit pada kulit pohon. Padahal kulit kayu adalah tameng terluar dari batang pohon. Sedangkan batang adalah tempat yang sentral dan pertumbuhan pohon.
Pohon-pohon yang banyak ditancap logam dan dijerat benda lain sangat mudah rusak. Dalam jangka panjang sangat mungkin pohon-pohon yang telah melemah akibat logam dan tali yang tertanam ditubuhnya akan mudah tumbang dan cepat mengalami kematian.
Mengingat banyaknya paku di dalam lingkungan Kampus Merah, aksi “Cabut Paku dari Pohon-pohon di Kampus Unhas” harus segera diinisiasi. Mengingat cuaca yang akan memasuki musim hujan dan angin kencang. Sebelum ada korban yang jatuh dan kerusakan yang lebih parah. Sedikit cara untuk ikut memperbaiki taraf hidup pohon-pohon di Kampus Merah.
Ayo Cabut Paku!! 😀
Tanggal 5 Oktober 2013, Pukul 7 pagi. Titik kumpul di Pintu 1 Universitas Hasanuddin. Dekat Pos Satpam.
yang harus dibawa :
– Palu yang bisa nyabut paku atau tang
– kantong plastik untuk tempat paku
– air minum dan bekal makan pagi
– Palu yang bisa nyabut paku atau tang
– kantong plastik untuk tempat paku
– air minum dan bekal makan pagi
Yang mau ikut aksi ini, bisa sms ke nomor 0856 9209 5494 (adhie) atau inbox ke facebook Adhie Coker.
Tim akan berjalan dari pintu satu Unhas sambil mencabut paku dari pohon-pohon di dalam kampus. Jadi, siapkan diri dengan menggunakan pakaian olahraga dan sepatu/sandal yang nyaman di kaki.
Ayo, mulai dari hal kecil untuk ikut peduli dengan Bumi..