Plastic Fishing Amsterdam
Pertama kali saya melihat sebuah video keren tentang kegiatan memancing sampah plastik membuat saya tertegun. Kenapa ada orang yang mau membayar untuk memancing plastik? Apalagi memancing plastik di kanal Kota Amsterdam. Pasti banyak banget plastik yang harus dipancing.. Hahah
Table of Contents
Apa itu Plastic Whale Fishing?
Akhirnya, saya pun mencari tau lagi tentang Plastic Whale Fishing di internet. Saya menemukan sebuah video yang sangat powerful. Melihat video tentang Plastic Whale Fishing membuat saya ingin sekali ikut Plastic Whale Amsterdam.
Jadi idenya sangat simpel. Marius Smit, founder Plastic Whale melihat banyak masalah yang dibuat oleh plastic soup. Salah satu yang membuat ia tertarik untuk membuat Plastic Whale ketika ia pergi honeymoon di Borneo. Disana ia melihat pantai yang sangat bagus harus tercemar oleh plastik. Ia pun memulai kegiatan volunteering di Amsterdam untuk membangun sebuah kapal plastik yang dibuat dari sampah plastik dari kanal Amsterdam.
Harga tur Plastic Whale Fishing
Untuk ikut tur keliling selama 2 jam sambil mengangkat sampah, kita harus merogoh kocek sebesar 25 euro atau setara dengan 400 ribu rupiah. Apa saja yang bisa kita dapatkan? Kita bisa ikut tur keliling kanal Amsterdam selama 2 jam, naik kapal yang dibikin dari sampah, segelas kopi atau teh hangat dan juga dipinjamkan jaring untuk memancing.
Kita bisa mendaftar melalui airbnb di link ini . Kalau belum punya akun airbnb, silakan japri saya ([email protected]) untuk dapat diskon dalam pemesanan hotel atau kegiatan menarik lainnya.
Pengalaman Saya Ikut Plastic Fishing
Pagi-pagi sekali saya segera berangkat ke Amsterdam Centraal, saya pergi ke titik pertemuan yang telah ditentukan di dalam email. Di email menyebutkan kami akan bertemu di Homomonument, Jordaan, Amsterdam. Di pinggir kanal itulah saya menemukan sebuah grup kecil yang sedang diberikan pengarahan.
Pengawas kami bernama Jack, saya taksir umurnya hampir mencapai 50 an. Tapi ia masih dengan wajah gembira menyambut kita semua. Kami kemudian diminta masuk ke dalam perahu. Perahu ini merupakan kumpulan sampah-sampah yang dibentuk menjadi sebuah perahu. Lantai perahu terbuat dari tutup botol. Lucu banget.
Jack pun menjelaskan bagaimana kami harus menangkap plastik yang ada di kanal. Kemudian kami diminta untuk memasukkan plastik yang kami tangkap ke dalam kantong yang berbeda. Ada kantong untuk botol plastik, ember untuk tutup botol, kantong untuk botol soda, atau kantong untuk sampah plastik yang tak terbentuk lagi.
Jack dengan sabar memberikan pengarahan selama 20 menit. Selain saya ada 8 orang lainnya yang ikut dalam kegiatan ini. Salah satunya adalah anak kecil yang nantinya jadi saingan saya selama menangkap plastik. Haha.
Jack memberikan instruksi untuk orang paling depan, yaitu saya dan anak kecil untuk berteriak “Jack, there is plastic!“. Kalau kita berteriak, Jack akan memberhentikan kapal dan membiarkan kami untuk memancing plastik.
Menangkap Plastik dimulai
Setelah mendapatkan pengarahan,kami mendapatkan satu net atau jaring. Jaring inilah yang akan kami gunakan untuk menangkap plastik nantinya. Kalau tidak bisa berenang, John akan memberikan baju pelampung kepada anggota. Anak kecil disamping saya menggunakan jaket pelampung demi keamanannya. Karena dia aktif banget. Haha.
Kami juga mendapatkan suguhan berupa teh selama perjalanan. Selain teh, kita juga bisa memilih jenis minuman lain yang tersedia. Misalnya coklat panas ataupun kopi.
Awalnya kanal Amsterdam terlihat bersih, tapi lama kelamaan saya mulai melihat penampakan plastik-plastik yang mengapung. “The worst time to plastic fishing is after King’s Day because everyone got drunk and put their garbage in the water,” kata John.
Cuaca Amsterdam sedang cerah-cerahnya, tapi suhu menunjukkan 13 derajat Celcius. Lumayan untuk membuat mengigil, karena itu John juga menawarkan selimut bagi yang membutuhkan. Untungnya saya pakai jaket yang agak tebal hari itu.
Memancing Plastik Demi Kebersihan
Yang saya suka dari konsep Plastic Whale adalah para turis diajak untuk ikut menjaga kebersihan kanal Amsterdam. Jack menjelaskan bahwa program ini bisa membantu pihak pemerintah Amsterdam untuk menjaga kebersihan kanal. Apalagi saat ini Amsterdam sudah mengatakan bahwa kota ini sangat penuh dengan turis atau overtourisme. Turis yang berasal dari beragam negara memiliki kebiasaan yang tak sama dengan penduduk Amsterdam. Karena itu kadang mereka tak paham dengan menjaga kebersihan orang-orang Amsterdam.
Salah satu cara memperkenalkan turis dengan kebersihan Amsterdam adalah ikut aktif mengajak para turis agar paham tentang kebersihan di Amsterdam.
Kemana Plastik yang ditangkap?
Menurut Jack ada tiga kontainer yang akan dibawa ke HQ Plastic Whale. Satu kontainer akan masuk incinerator (pembakaran) yaitu plastik-plastik yang tak bisa didaur ulang, botol plastik akan dibawa ke kantor Plastic Whale untuk didaur ulang jadi kapal atau furnitur. Ketiga adalah plastik yang dibawa ke municipality untuk dihancurkan.
Saat ini ada 10 kapal Plastic Whale Fishing di Amsterdam dan 2 kapal di Rotterdam. Selain itu mereka memperkerjakan sekitar 40 skipper. Seru banget kan?
Mau ikut perjalanan saya selama ikut Plastic Fishing, cek video Youtube saya dibawah ini. 🙂
https://youtu.be/a7B8Flbyb_k
Kalau mau keliling Amsterdam seharian, bisa cek tulisan saya disini untuk dapat insight mau ngapain aja di Amsterdam.
ditulis di Bennekom
18.28 CEST Wednesday, 13 June 2019
3 Responses
Aku baru tau kalo ternyata sungai belanda ternyata masih ada sampah juga ya, meskipun memang jumlahnya tidak sebanyak di Indonesia sih. Tapi coba ya kalo Marius Smith mau ngadain acara plastic fishingnya di Jakarta, bisa auto-panen itu sih, hehehe
Iya. apalagi kalau pas habis kings day atau gay parade, dijamin banyak sampah. itu kata guide yang bantuin kita untuk mengumpulkan sampah hehe. tapi ak juga pernah sih kalau plastic fishing ada di sungai Indonesia, bakalan mendulang banyak plastik, heheh