Octopus merupakan sebuah perusahaan rintisan yang berfokus dalam persampahan. Perusahaan rintisan (Start-up) ini didirikan pada tahun 2018. Namun aplikasi Octopus, baru launching Desember 2019. Seperti apa sistem kerja Octopus dalam mengurangi masalah persampahan di Indonesia?

Sampah di Indonesia

Sampah merupakan hal yang jadi momok menakutkan saat ini. Banyak pakar yang mengestimasi adanya penumpukan sampah yang tak bisa diurai dan memenuhi lautan pada tahun 2050.

“Akan lebih banyak sampah di laut daripada ikan untuk ditangkap,” begitu salah satu judul berita yang diturunkan oleh BBC pada tahun 2016. Merujuk pada penelitian Ellen McArthur Foundation dan World Economic Forum, lautan akan dipenuhi oleh sampah plastik jika tidak ada intervensi serius pada tahun-tahun mendatang.

Karena itulah inisiatif-inisiatif lokal dalam mengurangi sampah patut diapresiasi. Salah satu inisiatif dalam circular economy persampahan adalah Octopus. Apa sih Octopus itu?

Berkenalan dengan Octopus

Saya mengenal Octopus dari seorang teman bernama Musawwir Muhtar. Dia adalah orang yang punya passion dalam bidang lingkungan dan dia adalah salah satu inisiator berdirinya Octopus. Selain Awi, ada Andi Ichsan, Niko, dan Dimas. Ia menceritakan mengenai Octopus di dalam IG Story nya. Saya yang kebetulan sedang berada di Makassar pun mencoba mendownload aplikasi ini sejak bulan November 2020.

Proses pendaftaran aplikasi ini sangat mudah. Kita mendaftar dan mengisi form secara online di dalam aplikasi Octopus. Yang paling penting adalah melakukan setting alamat rumah. Karena titik ini adalah titik krusial. Lalu selanjutnya, apps bisa digunakan langsung deh. 🙂 Gampang kan?

Untuk download aplikasi bisa melalui link ini.

Octopus di Bali dan Makassar

Saat ini Octopus baru merambah ke dua kota besar, yaitu Makassar, Sulawesi Selatan dan Badung, Bali. Saya pun bertanya kepada Awi kenapa harus dipilih dua kota ini sebagai pilot project.

Menurut Awi, pemilihan di Makassar karena praktik bank sampahnya sudah cukup well-established. Kota Makassar salah satu dari tiga kota yg bank sampahnya terbanyak di Indonesia, selain Jakarta & Surabaya. Konsumsi kemasan plastik juga sangat besar, jual beli kemasan plastik masih abu-abu (grey market area), jumlah pemulung banyak, serta rantai distribusi yang panjang.

pelestari ambil botol

Sedangkan pemilihan Bali, karena mindset masyarakatnya sudah cukup mature. Bali juga merupakan destinasi wisata prioritas yang disorot dunia. Harapannya ketika Octopus membuka wilayah operasi baru di Bali maka bisa dapat exposure yg lebih. Selain itu kita buka di Bali karena permintaan dari klien, Danone-Aqua.

Pelestari adalah Koentji!

Octopus berjalan karena ada para Pelestari. Bisa dikatakan para Pelestari ini adalah koentji! Octopus merekrut ibu-ibu, tukang ojek, atau orang yang memang bekerja sebagai pemulung.

Awi menuturkan bahwa mereka melakukan sosialisasi ke tingkat pengepul dan kelurahan, atau dari mulut ke mulut. “Yang berminat akan kita berikan pelatihan singkat, kita bekali dengan rompi dll,” ujar Awi dalam DM nya.

Saya punya kesempatan untuk ngobrol dengan salah satu Pelestari secara langsung. Pak Jumadi adalah Pelestari yang bertugas mengambil botol plastik yang ada dirumah. Ia bercerita bahwa ia bekerja juga sebagai tukang ojek online. Menjadi pelestari merupakan kegiatan di saat menunggu penumpang.

Ketika ia datang, ia langsung melepas jaket warna hijaunya. Berganti dengan rompi berwarna biru tua. Dengan cekatan, ia mengambil karung plastik yang ia isi dengan botol plastik yang telah saya kumpulkan. Kami berdua menghitung jumlah botol plastik dan memilahnya ke beberapa kategori.

Sembari melakukan hal tersebut, kami sempat berbincang mengenai Octopus. Menurutnya ia bisa menambah uang penghasilan dari mengambil sampah dan menjual kembali ke Octopus. Menurutnya harga yang ditawarkan Octopus lebih besar dibandingkan perusahaan lain.

Hal ini pun diaminkan oleh Awi. Menurutnya mereka dapat sourcing barang yg lebih beragam. Bisa dari household, resto, cafe, hotel dll. Dari kualitas juga dijamin grade A, sehingga harganya lebih tinggi.

“Di Octopus juga menggunakan sistem pieces instead of kilogram. Jadi ini menghindari miskalkulasi timbangan yg sering terjadi di lapangan. Selain itu citra pelestari jadi lebih terhormat, karena bukan lagi sektor informal yg erat kaitannya dengan kotor, kumuh etc.” ujarnya.

Pengalaman Menggunakan Octopus

Saya sudah menjadi user Octopus sejak bulan November, Saya pun mencoba mendownload dan mulai mengumpulkan botol bekas di rumah.

bersama pelestari

Setiap botol memiliki nilai atau points masing-masing. Di dalam aplikasi ini dikenal dengan DTBM yaitu point yang akan kita kumpulkan. Setiap botol punya nilai mulai dari 65 point – 180 point. Mereka membagi kategori botol plastik bening, botol plastik biru, botol plastik HDPE, botol plastik campur.

Untuk botol plastik HDPE baru dilaunching per Desember ini. Jadi saat ini Octopus juga mulai mengumpulkan botol bekas shampo atau sabun.

Terus kalau sudah ditukar, kita dapat apa?

Nah, ini yang seru. Setiap poin yang kita kumpulkan nantinya bisa ditukarkan dengan voucher. Saat ini mereka bekerja sama dengan beberapa toko dan merchant untuk bisa menukarkan point dengan barang atau makanan. Ketika pertama kali download apps, terlihat beberapa merchant yang kerjasama. Namun di bulan Desember ini hanya ada satu merchant yang bekerja sama. Entah kenapa. Mungkin akan ada pembaharuan untuk tahun 2021.

Semoga saja nanti points nya bisa ditukar jadi gopay atau ovo. Haha. Biar lebih enak untuk digunakan. Jadi lebih terasa manfaat langsungnya. Sekalian menjaga lingkungan, sekalian dapat uang tambahan. hehe.

Kesimpulan

Octopus ini merupakan salah satu inisiatif mengurangi sampah yang butuh diapresiasi. Jadi, kalau ada yang tinggal di Makassar dan Bali, yuk download apps Octopus ini. Bisa membantu kelestarian daerah sekitarmu dan menambah pemasukan orang lain 🙂

 

ditulis di Makassar

23:24 WITA Sabtu, 2 Januari 2021

Octopus, Membuat Sampah jadi Berkah

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Quis ipsum suspendisse vel facilisis.

3 Responses

  1. Harus berdomisili di makasar sama bali ya mbak ,nunggu sampe ke daerah jawa deh mbak hehe

  2. Iyaa. saat ini Octopus baru beroperasi di Makassar dan Bali saja. Semoga saja bisa merambah ke daerah yang lainnya 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories

    Trending posts

    No posts found

    Subscribe

    Lorem ipsum dolor amet, consecte- tur adipiscing elit, sed tempor.