Di depan Benteng Vredeburg

Ini perjalanan nekad! kenapa saya bilang nekad, karena sebenarnya ga ada planning untuk jalan-jalan Jogjakarta dan Semarang. Tapi karena ada pikiran baik untuk mengenal Indonesia secara lebih dalam dan tawaran untuk ditarktir akhirnya gagasan untuk backpacker di Pulau Jawa pun dilakukan.

Setelah wawancara visa di Konjen USA di Surabaya (Selasa, 23 April) saya ke rumah salah seorang sahabat saya yang akan pergi juga ke Amerika. William namanya, setelah ngobrol dan nyoba Soto Balap dan Soto Madura, saya dan Imam langsung pergi. Imam ke bandara, saya ke Terminal Bungur Asih. Naik bis dengan tujuan Semarang, namun saat itu bis menuju ke Kota Semarang sudah habis. Jadinya saya naik bis menuju Kota Jogjakarta. 
Perjalanan dimulai pukul 15.00 Wib. Bis Mira AC menemani perjalanan, harganya relatif murah. 30 ribu untuk sampai di Terminal Tirtonadi Surakarta (Solo). Rencananya dari Solo saya akan lanjutkan perjalanan dengan bis lagi ke Semarang. Namun apa daya, di Ngawi saya mendapatkan macet panjang. Para truk besar dan bis saling tidak mengalah untuk melewati antrian solar di sebuah SPBU. Alhasil, saya baru bisa keluar dari kemacetan pukul 24.00 Wib. Salah seorang ibu-ibu yang juga penumpang di bis mengatakan, “mendingan kamu ke Jogja aja. Kalau jam segini, jalur Solo-Semarang nakutin,”, akhirnya tujuan perjalanan dirubah menjadi Solo- Jogja.
Alun-alun Keraton
Sesampainya di Jogja, waktu telah menunjukkan pukul 03.00 dini hari! What the! Untung aja, mas Sunan-O (temannya Mas Agus) berbaik hati menjemput saya di Terminal Giwangan. Disimpannyalah saya di sebuah kamar di kontrakan laki-laki. Di bilangan Krapyak, jalan besar menuju Parangtritis. Untungnya ada Ibu Kost yang baik hati dan tidak sombong. Beliau men-servis saya dengan sangat baik. #makasii ibu..
Pagi harinya, doing nothing. Ini gara-gara nunggu Mas Ardi dan Mas Yusron yang rencananya mau ngajak saya jalan-jalan. Ga taunya, mereka sibuk dengan skripsi dan baru bisa ngajak jalan jam 2 siang. Yaaaahh, lumayan lah. Yang penting datang dan lihat keindahan Jogja..
Kita jalan-jalan ke beberapa tempat, seperti Keraton Jogjakarta (ingatan langsung terlempar ke masa SMA), makan Gudeg di Jalan Wijilan, ngeliat pohon beringin di depan Dwi Sasno Inggil, main ke Monumen di daerah kota lama, terus ke Malioboro, Pasar Beringharjo, dan makan sego kucing di depan Bank Indonesia. Lumayan.. walau ga sempet ngerasain Candi Borobudur dan Prambanan, namun ini sudah cukup untuk mengulang memori indah masa SMA. Hehehe.
Cukup lama kita bertiga mengulang masa-masa SMA dengan saling menceritakan kenangan masing-masing. Soal Pak Pandi, kelas Ipa 2, gebetan, masalah foto, dan lain-lain. Hahaha. Tapi inilah cerita indah yang tak mungkin dilupa. Tidak dirasa, kami sudah bercerita lebih dari satu jam. 
Alun-alun Keraton
Kami pun mengakhiri perjalanan, dan saya diantar lagi ke daerah Krapyak. Ternyata perjalanan malam tak kalah menarik. Saya diajak oleh Mas Nano, Mas Agif dan Mas Wahid ke pasar loak. Disana ada yang jual buku bekas nan murah. Bayangkan saja, saya dapat 3 buku dengan harga 25 ribu. Lumayan. Kalau di Makassar paling ga dapat segitu. Kalau di Bogor, harga 25 itu untuk satu buku bajakan. 
Sehabis itu, kami pun pergi ke Angkringan. Minum susu tape. Yummy. Sambil makan sego kucing plus sate keong. Enak banget. Pengen nambah lagi. Tapi yang parah, di kelompok itu, aku jadi bahan bully. Ahaha. Selalu deh..
Sesampainya di kost, langsung tepar dan tertidur.. 
Keesokan paginya, saya buru-buru mandi. Karena rencananya akan diajak ke Shoping. Sebuah surga bagi pecinta buku! Waaaaaa. Sesampainya disana langsung hunting buku-buku yang aku butuhin. Sumpah. Murah banget. Rasanya mau borong buku. Tapi inget kalau bawa tas kecil. Hhikkz. Jadinya cuman beli 4 buku aja dengan harga 100 ribu. Itu pun sebenarnya berat hati untuk ninggalin Shoping. Masih pengen beli buku.
Sehabis itu naik bis jalur 2 menuju Krapyak. Disana langsung siap-siap berangkat. Eh dimasakkin sama ibu kost. Emmmm. Enak banget deh kalau tinggal disini. Setelah makan dan kenyang, diantar sama Mas Nano ke Dongkelan untuk ambil bis ke Semarang..
 
Bye Jogjakarta…
Kenangan indah tidak akan terlupa.. 
 
Itirenary dari Surabaya ke Jogjakarta
Bis AC Ekonomi ke Jogjakarta 38 ribu (kalau saya naik dua kali dari BungurAsih ke Tirtonadi 30 ribu. dari Tirtonadi ke Giwangan 10 ribu)
Hotel atau Hostel sekitar 100 ribu ke atas (mendingan nyari temen yang bisa ditinggalin rumahnya. hahahaha)
Spot yang bagus di Jogjakarta :
1. Keraton Jogjakarta
2. Masjid Kauman
3. Taman Pintar
4. Malioboro
5. Benteng Vredeburgh
6. Kota Lama
7. Pasar Beringharjo
8. Candi Borobudur dan Candi Prambanan (sayang ga sempet kesini).
Gedung Tua Bank Indonesia (Malioboro)
Pasar Ngiten

Traveller Nekad! edisi Jogjakarta

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Quis ipsum suspendisse vel facilisis.

One Response

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories

    Trending posts

    No posts found

    Subscribe

    Lorem ipsum dolor amet, consecte- tur adipiscing elit, sed tempor.