Pohon durian untuk bumi terdengar sangat absurd. Emangnya seberdampak apa sih pohon durian bagi bumi? Apakah ia berbeda dari pohon-pohon lain di bumi? Atau sama-sama memiliki fungsi yang bermanfaat bagi bumi? Berikut ini adalah beberapa info mengenai durian saat kegiatan #EcoBloggerSquad mengenai Perubahan Iklim.
Table of Contents
Kerusakan di Muka Bumi
Dalam salah satu ayat di AlQuran, Surat Al-A’raf (7): 56 mengatakan bahwa
“ Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan);
Allah SWT telah menggarisbawahi mengenai kerusakan di muka bumi. Di tahun 2022, sudah tercatat banyak musibah yang terjadi dimana-mana. Mulai dari banjir besar di berbagai negara, kebakaran hutan, abrasi pantai. Kebanyakan musibah yang terjadi ada andil ulah tangan manusia.
Karena itulah, manusia mulai harus berpikir untuk mencari cara mengurangi kerusakan yang ada di muka bumi. Apa saja yang bisa dilakukan oleh manusia?
Mecegah Kerusakan Lebih Parah
Data dari Greenpeace menunjukkan bahwa 3.800.000 ha per tahun yang sebagian besar adalah penebangan liar atau illegal logging. Hal ini membuat Indonesia yang menjadi paru-paru dunia terus mengalami penurunan.
Idealnya, jika penebangan hutan yang banyak terjadi, dibutuhkan banyak tanaman baru untuk mengganti pohon-pohon yang telah ditebang. Tapi ternyata, penebangan hutan malah semakin marak, namun penanaman pohon semakin sulit. 🙁
Karena itulah, ada beberapa lembaga yang terus berupaya untuk menyuarakan isu mengenai hutan ini. Salah satunya adalah Hutan Itu Indonesia. Lembaga yang bergerak untuk terus mengkampanyekan suara positif untuk hutan Indonesia menjadi salah satu pemateri di acara #EcoBloggerSquad.
Pohon Durian untuk Bumi
Di dalam slide presentasinya, saya tertarik dengan cerita pemateri mengenai sebuah desa di Bengkulu Selatan. Desa tersebut bernama Air Tenam. Desa itu menjaga kearifan hutan durian sebesar 1.677 hektar. Ternyata petani durian di desa tersebut tidak akan mengambil durian yang belum jatuh dari pohon.
Mereka hanya akan mengambil durian yang telah jatuh. Sehingga mereka menjaga tanaman durian yang ternyata bisa menyerap 1.42 ton CO2/tahun. Sistem ini mirip dengan sistem sasi yang ada di dalam wilayah laut di Maluku. Sehingga ada stock yang terjaga. Keren banget.
Fungsi tanaman durian
Tanaman buah tahunan seperti durian memiliki peran penting dalam penyerapan karbon di udara. Dalam memastikan kemampuan durian menyerap karbon, maka dilakukan sinergi dan kolaborasi antara Direktorat Jenderal Hortikultura dengan Institut Pertanian Bogor untuk melakukan pengukuran stok karbon di lapangan.
Hasilnya sangat mencengangkan. Pohon durian dengan usia tanam lebih dari 20 tahun bisa menyimpan karbon sampai 43,22 ton per hektar. Karena Indonesia memiliki stok pohon durian sekitar 7 juta pohon dan diasumsikan bisa menyimpan stok karbon sebesar 1,42 ton CO2 /tahun, maka Indonesia menyimpan stok karbon 9-10 juta ton CO2 per tahun.
Jika melihat sisi perdagangan karbon dunia, Indonesia bisa diuntungkan hanya dengan menanam pohon durian. hehe.
Ikut Menanam Pohon Durian dan makan durian lokal
Udah kebayang kan jika kita ikut menanam pohon durian. Sehabis ikut kelas kemarin, saya jadi kepikiran untuk cari toko yang jual pohon durian. Cek di marketplace, harga pohon durian sekitar 100 ribu keatas. Lumayan juga sih jadi investasi kalau punya lahan. 🙂
Buah durian menjadi salah satu buah yang dianggap paling lezat di Indonesia. Tak heran ia mendapatkan julukan sebagai King of Fruit. Rasanya yang enak dan memiliki bau yang sangat khas. Walaupun tidak semua orang berpendapat yang sama. Tapi durian tetaplah favorit bagi banyak orang.
Salah satu yang bisa kita lakukan adalah membeli durian lokal. Saat sedang musim durian, banyak penjaja di pinggir jalan yang menawarkan berbagai jenis durian. Mulai dari durian monthong, durian ucok, durian tembaga, durian parung dan berbagai jenis durian lainnya. Harga yang ditawarkan pun relative beragam. Tinggal kostumer yang menentukan mau rasa yang seperti apa.
Tapi mendengar cerita dari Hutan itu Indonesia, jadi ingin terus mengkampanyekan untuk makan durian lokal. Sama kayak perjalanan saya ke Saparua yang mencicipi berbagai durian khas Maluku. Yummy.
Penutup
Ternyata semenarik itu ya pohon durian, jadi sayang banget kalau gak suka sama durian. heheh. Ayo makan durian untuk terus membuat pohon durian ditanam di Indonesia 🙂
ditulis di Tajurhalang
23:54 WIB, Jumat, 15/04/2022