Identitas 8 Oktober 1992 |
Ketika saya membuka kembali bundel koran kampus Identitas Unhas tahun 1992 – 1993, saya menemukan sebuah tulisan tentang berdirinya Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan Indonesia (Himitekindo).
Sejarah mencatat bahwa pada acara Temu Mahasiswa Ilmu Kelautan se-Indonesia yang dihelat pada tanggal 22-23 September 1992 di Pare-pare membuka wadah kelautan nasional, yaitu Himitekindo. Pada saat itu, acara ini dihadiri oleh 8 institusi yaitu Universitas Hasanuddin sebagai tuan rumah, Universitas Diponegoro, Universitas Hang Tuah, Institut Pertanian Bogor, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Riau, Institut Teknologi 10 November, dan Universitas Pattimura.
Tema yang diusung pada Temu Mahasiswa Kelautan yaitu “Menuju Wadah Nasional Bagi Mahasiswa Kelautan”, dibuka oleh Ketua Badan Pengelola Program Pendidikan Ilmu dan Teknologi Kelautan Unhas, Dr. Ir. HM. Natsir Nessa, MS (saat ini bergelar Profesor). Hadir pada saat pembukaan Walikota Madya Pare-pare H. Mirdin Kasim, SH., para pejabat Pemda Pare-pare, Staf Marine Science, dan para delegasi mahasiswa Kelautan se Indonesia.
Saat itu, sidang terlaksana selama dua hari. Sebelum sidang paripurna dilaksanakan, Komisi A membahas tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang diketuai oleh Kanda Mulyadi (delegasi Unri). Komisi B membahas GBHK wadah nasional mahasiswa kelautan dan rekomendasi, komisi ini diketuai oleh Kanda Badaruddin AP (delegasi Unhas).
Dari sidang ini disepakati wadah nasional yang diberi nama Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Indonesia (Himitekindo) yang dimuat dalam Deklarasi Pare-pare. Selain itu Rekomendasi Temu Mahasiswa Kelautan se-Indonesia yang memuat antara lain perlunya dibentuk Departemen Kelautan (sekarang Departemen Kelautan dan Perikanan).
Dan pada tanggal 3 September 1993 disahkanlah Himitekindo yang bersifat keilmuan dan keprofesian yang mengutamakan kepentingan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan Indonesia, serta bertujuan menggalang kerjasama yang dinamiskonstruktif untuk meningkatkan mutu Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan dalam bidang kelautan guna mewujudkan pembangunan nasional secara menyeluruh. Organisasi ini pada dasarnya telah mendapatkan pengakuan dan dikukuhkan lewat keputusan Dirjen Dikti No. 592/dikti/kep/1993.
Selama itu, Himitekindo telah memiliki Sekertaris Jenderal sebagai pemimpin lembaga ini dan dibantu oleh dewan pengurus harian. Tapi, saya tidak memiliki data lengkap Sekretaris Jenderal Himitekindo selama ini. Karena saya hanya aktif dalam kepengurusan Sekjen tahun 2010 – 2012 sebagai anggota Divisi Pengabdian Masyarakat. Pada saat itu, Sulaeman Natsir menjabat sebagai Sekjen.
Saat ini Himitekindo telah memasuki umur ke 19, sebuah umur yang cukup matang untuk menjadi wadah nasional yang bercita-cita memajukan Indonesia lewat kelautan. Agar cita-cita tak hanya menjadi sekedar harapan.
Jalasveva Jayamahe.
#dibuat di rumah kecil tercinta, Identitas karena mendapatkan tugas dari seorang kakak (Kak Abe) untuk mengumpulkan tulisan tentang Ilmu dan Teknologi Kelautan.