-
Menyambut Tiga Puluh
Saya pun mengenang sejenak perjalanan menemukan hidup yang sudah terlewati selama tiga puluh tahun ini. Suka dan duka berhasil dilewati, walaupun masih banyak hal-hal seru menunggu didepan, izinkan saya menuliskannya. Tadi malam, pukul 23.40 WIB sebuah notifikasi Instagram dari @ishariatiz masuk ke gawai. Story-nya menampilkan wajah saya dan dia beserta doa-doa yang baik. Ternyata ia mengingat hari lahir saya. Haha. Padahal Arif sedang tertidur pulas sambil memeluk bantal guling di sisi Ayyash. Meniti Ingatan Tahun 2021 jadi penanda bahwa usia memasuki ke tiga puluh tahun. Sudah tiga puluh tahun saya hidup di dunia, namun rasa-rasanya masih banyak yang belum saya lakukan. Saya masih ingat daftar mimpi yang saya buat, enam…
-
Jangan Pernah Iri
Pernah gak sih merasa kok hidup orang lain ‘kayaknya’ baik-baik saja? kenapa hidup orang lain ‘kayaknya’ asik-asik saja? Sepertinya hidup orang lain di media sosial terlihat tidak pernah sedih, selalu bahagia, dan beragam perspektif lainnya. Jujur, saya pernah iri dengan pencapaian orang lain. Astagfirullah.. Media Sosial Saat ini Media sosial diciptakan sebagai showcase kehidupan seseorang. Tak ayal kita selalu posting pencapaian di dalam media sosial. Kehamilan bisa disebut sebagai pencapaian bagi seseseorang yang mendamba anak sekian lama. Nilai yang sempurna bisa jadi pencapaian seorang anak yang berharap PS5. Bisa berkumpul dengan teman setelah 3 tahun terpisah bisa jadi sebuah pencapaian seorang yang tinggal jauh dari kota tinggalnya. Dan ribuan pencapaian…
-
Menulis saja dulu, dlien
Sudah terlalu sering menulis mengenai refleksi di tahun yang lalu dan menuliskan harapan serta mimpi di tahun berikutnya. Namun tahun 2020 merupakan tahun yang berat bagi banyak orang. Untuk bisa melewatinya dan masih berkumpul bersama keluarga merupakan hal yang sangat menyenangkan. Karena saya yakin diluar sana, masih banyak orang yang tak seberuntung saya. Karena itu, di tahun 2021 ini saya ingin membuat harapan besar. Banyak mimpi yang ingin saya selesaikan di tahun ini yang sempat terbengkalai di tahun lalu. Terjebak Pikiran Sendiri Sejak divonis terkena depresi ringan di Belanda, saya selalu berpikir bahwa saya ini manusia yang lemah, bodoh, tak berguna, bahkan sering menganggap bahwa lebih baik saya mati saja.…