Kepulauan Spermonde masuk dalam bagian Sulawesi Selatan, terdiri dari puluhan gugusan pulau-pulau kecil. Saya menceritakan beberapa pulau yang saya datangi untuk ikut penelitian.
Science for the Protection of Indonesian Coastal Marine Ecosystem (SPICE) 2012
Oke, kali ini gue akan menceritakan perjalanan gue selama 10 hari mengelilingi Kepulauan Spermonde, Sulawesi Selatan. Perjalanan ini dimulai ketika gue diajak oleh tante untuk mengikuti perjalanan gratis untuk penelitian. Bekerjasama dengan orang Jerman yang mau melakukan studi tentang kelautan di Spermonde. Semuanya ditanggung, gue tinggal nebeng dan menghasilkan penelitian. Hehehe, jadi itungannya, penelitian akhir gue dibiayai oleh kegiatan ini. 😀
Selama penelitian, gue cuman snorkeling dan mengambil sampel sponges. Semua jenis sponges yang gue temukan di Spermonde, gue identifikasi. Terus akan gue isolate untuk mengambil bakteri simbion yang hidup di sponges tersebut. Hmmm. Udah lah, itu nanti aja gue ceritain lebih detail. Hehehe.

Pulau Barrang Lompo

Perjalanan gue dimulai dari Sabtu (15/9), kita berangkat dari Pelabuhan Paotere. Nah, dari sana kita menuju ke Pulau Barrang Lompo. Sebuah pulau dengan penduduk terpadat di Kepulauan Spermonde. Di pulau tersebut, fakultas Ilmu Kelautan punya Marine Station yang emang biasa kita tempati untuk praktek lapang. Dihuni oleh lebih dari 5000 jiwa, Pulau Barrang Lompo memiliki standar pulau yang menyerupai daerah pinggir kota. Jadi, tidak terkesan seperti pulau yang tertinggal. Disana ada SD dan SMP yang siap untuk memberikan pengajaran bagi anak-anak di pulau tersebut.
Masjid di Pulau Barranglompo saat sunset.. 😀
Pulau Barrang Lompo dihuni oleh beragam nelayan dengan jenis yang berbeda. Ada nelayan Pagae’ (nelayan dengan jala), Pabubu’ (nelayan dengan kotak bamboo untuk menangkap kerapu), Pabong’ (nelayan dengan menggunakan bom), Pabius’ (nelayan dengan menggunakan bius) dan ada juga Pemancing.
Keragaman nelayan di Pulau Barrang Lompo membuat pulau ini semakin kaya karena banyak interaksi di dalamnya. Selain nelayan, banyak juga pedagang yang mencari nafkah di pulau tersebut. Selama tiga hari kami bermalam di pulau tersebut.

Pulau Samalona

Samalona dari kejauhan…
Nah, pulau ini adalah salah satu pulau terkenal sebagai pulau wisata di Makassar. Jangan ngaku traveller kalau belum pernah ke pulau ini. didaulat sebagai tempat diving dan snorkeling lumayan di Makassar.  Untuk pulau ini ada dive spot dekat dengan tiang di arah selatan. Untuk snorkeling, coba aja dekat-dekat dari pulau. Banyak coral tapi banyak yang rusak. Hhikkzzz.
Pulau ini dihuni sekitar 20 kepala keluarga, mereka memiliki pendapatan dari pariwisata. Mereka menyewakan rumah mereka sebagai cottage.  Jadi hanya beberapa dari mereka yang melaut untuk mencari nafkah sebagai nelayan pemancing.

Pulau Bonetambung

Bonetambung adalah pulau hunian, yang pernah disinggahi oleh mahasiswa KKN Ilmu Kelautan. 😀 pulau Bonetambung memiliki luas yang tidak seberapa. Air tawar juga sedikit, namun tetap ada sumber air. Yang saya suka, di pulau ini penduduknya sangat ramah. Saya ingat, pada tahun 2011, ada sebuah kasus penipuan oleh Kepala Sekolah sehingga mahasiswa Ilmu Kelautan mendemo di Dinas Pendidikan untuk mencopot jabatannya.

Pulau Karanrang

Pulau ini dipanggil oleh Prof Bernhard sebagai pulau bajak laut. Hahaha. Mau tau kenapa, karena mereka memiliki alat tangkap yang sangat destruktif, yaitu BOM. Bayangkan bagaimana hancurnya terumbu karang. Satu bom aja udah pasti membuat hancur, apalagi ratusan pembom. Karena keunikan pulau-pulau di Spermonde adalah, adanya satu alat tangkap yang dominan digunakan seluruh pulau. Misalnya seperti Pulau Karanrang, dominasi nelayan disana adalah pembom. Jadi jangan heran kalau sempat datang ke pulau ini, kamu akan melihat rumah megah layaknya di kota-kota besar. Karena pendapatan bersih satu orang nelayan sekitar dua juta per kali tangkapan. Bayangkan!!!  
Dermaga di Pulau Karanrang saat sunrise.

Pulau Sarappo Lompo

Pulau ini lumayan keren, penduduk disini juga ramah. Pulau yang berpenduduk sekitar 200 KK ini pernah dijadikan tempat Kuliah Kerja Nyata un
tuk teman-teman saya di Jurusan Ilmu Kelautan untuk mengabdi selama sebulan. Pulaunya berpasir putih, namun sama dengan pulau2 berpenghuni laiinya, sampah menjadi pemandangan yang tak asing. #sedih
Sarappo Lompo at night..

Pulau Poddang-poddang Caddi

Pulau ini pulau sejarah. Kenapa bisa begitu? Karena di pulau ini, angkatan 2008 dikukuhkan diakui sebagai sebuah KELUARGA. Saat ini saya tidak bisa menginjakkan kaki ke pulau tersebut, karena kami hanya mengambil sampel jauh dari daratan. Pulau ini sangat cantik namun tidak berpenghuni. Karena itu, keperawanan pulau ini masih sangat terjaga. 😀

Pulau Lanjukang

Lanjukang, pulau yang paling kasian. Dihuni sekitar 20 KK, pulau ini tak memiliki sumber air bersih. Para penduduk hanya menggunakan air tadah hujan dan membeli air di pulau sebelah. Jauh sekali untuk mendapatkan akses pendidikan dan kesehatan. 🙁
Anak-anak disini menderita batuk-batuk yang sudah dialami sekitar 3 minggu. Ada kemungkinan mereka terkena paru-paru basah, tapi akses kesehatan sangat sulit dijangkau. Karena itu, pulau ini membutuhkan fasilitas kesehatan secepatnya.

Pulau Kapoposang

Siapa yang tidak kenal dengan pulau ini? Sepotong keindahan surga bawah laut… Keindahan yang membuat kita terpana. pasirnya putih, seperti pasir.. #lah kok. :D. ada penangkaran penyu di pulau ini, karena memang pulau ini digunakan penyu sebagai tempat bersarang. Penduduknya juga belum terlalu banyak, sehingga masih enak untuk berjalan-jalan tanpa harus terganggu dengan kendaraan bermotor. hehee. 😀

masih banyak pulau-pulau indah di Kepulauan Spermonde dan wajib dikunjungi.. hehehe. 😀

Travelling di Kepulauan Spermonde

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Quis ipsum suspendisse vel facilisis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories

    Trending posts

    No posts found

    Subscribe

    Lorem ipsum dolor amet, consecte- tur adipiscing elit, sed tempor.