Suhu di Leiden sudah menunjukkan angka 7 derajat. Lumayan untuk membuat kami menangkupkan tangan berkali-kali ke wajah. Asap putih mengepul menunjukkan suhu yang semakin dingin.
Tujuan pertama kami adalah kincir angin tua yang ada di pusat kota Leiden. Molen de Valk, berdiri kokoh tak jauh dari Stasiun Leiden. Hanya berjalan kaki sekitar 5 menit dan ‘The Falcon’ akan terlihat gagah menjulang. Daun-daun menguning disekitar kincir yang dibangun pada tahun 1785. Kincir ini merupakan landmark yang terkenal dari Leiden. Biasanya sore hari, banyak orang yang berolahraga di dekat kincir ini.
Saya masuk ke dalam kincir angin, karena saya baru mendapatkan kartu Museum sepekan lalu. Jadi saya menggunakannya untuk kali pertama masuk ke dalam kincir angin.
Kami menyusuri kota yang juga didominasi oleh kanal dalam dingin. Walaupun dingin, tapi kota ini tetap ramai. Leiden tak terlalu menjadi pusat turistik jika dibandingkan dengan Amsterdam, padahal tempat ini juga sangat cantik. Kanal-kanal indah di Leiden tak boleh dilewatkan jika berkunjung disini.
Leiden, kota cantik yang memikat
Kalau kalian pergi ke Belanda, saya sangat sarankan untuk mengunjungi kota tua ini. Masih banyak tempat yang bisa jadi pilihan ketika datang. Mulai dari kastil De Burcht yang didapuk sebagai titik tertinggi di Leiden, Witte Singel yang dulu menjadi tempat tinggal para professor di jaman dulu, atau pergi ke Universitas Leiden yang menyimpan banyak benda-benda pustaka milik Indonesia. Tak hanya itu, disini juga ada makan Snouck Hurgronje yang terkenal itu.
Hal yang pasti saya suka ada juga pelabuhan tua di dekat Witte Singel. Disana ada sebuah kapal tua yang tertambat yang bisa kalian kunjungi. Menurut beberapa sumber, kalian harus mencoba es krim Roberto’s, tapi sayangnya karena memasuki musim dingin toko es krim sudah tutup. Biasanya toko es krim di Belanda tutup di musim dingin dan akan buka kembali saat musim semi dan musim panas.
Mungkin ini tanda bagi saya untuk kembali lagi kesana. 🙂
Selamat menikmati sedikit gambar dari Kota Leiden, ya 🙂
ditulis di Leeuwenborch
14:52 PM Thursday, 20 December 2018
setelah ujian Environmental Policy yang keempat kalinya. Semoga saya bisa lulus. 🙂