Menuju Makam Para Pesohor Perancis

Saya berkesempatan mengunjungi makam para pesohor Perancis di zamannya. Bangunan yang awalnya dibangun sebagai gereja kemudian berganti sebagai makam atau biasa disebut Mausoleum. Disinilah banyak jasad para ahli dimakamkan.

Perjalanan kali ini saya lakukan bertiga dengan Arif dan Lisana. Perjalanan menuju Pantheon dari kostnya Dollah tak terlalu jauh. Hanya 3,7 kilometer ditempuh dengan kereta api bawah tanah. Dari stasiun Cite Universitaire kami menuju stasiun Luxembourg. Stasiun ini terletak tak terlalu jauh dari Pantheon sendiri hanya sekitar 700 meter berjalan kaki, kami pun telah tiba di Pantheon. Sebelum kami ke Pantheon, kami menyempatkan diri untuk singgah di Jardin de Luxembourg. Bangunan yang dulunya adalah sebuah istana yang dibangun oleh Marie de’Medici, janda dari Raja Henry IV.

Namun kami tak terlalu lama di Jardin de Luxembourg dan memilih untuk melanjutkan perjalanan ke Universitas Sorbonne yang dulu sempat booming ketika Laskar Pelangi terbit. Universitas yang menjadi tujuan si bocah Lintang ketika mendapatkan beasiswa ke Perancis. Salah satu cerita yang membuat saya berkeinginan untuk kuliah di luar negeri. Karena itulah saya sempat berfoto di salah satu Gedung Universitas Sorbonne.

Sejarah Pantheon

 

pantheon

 

ukiran kubah pantheon

Pantheon merupakan Bahasa latin untuk sebagai temple to all the gods, namun saat ini bangunan ini sudah tak digunakan sebagai bangunan religius. Bangunan ini telah ada sejak tahun 1790. Arsitek bangunan ini adalah Jacques-Germain Soufflot yang diminta oleh Raja Louis XV yang bersumpah untuk merenovasi gereja tua Abbey of St Genevieve. Dalam masa pembangunannya, Soufflot meninggal dan digantikan oleh mahasiswanya, Jean-Baptiste Rondelet. Saat bangunan ini selesai pada tahun 1970, Revolusi Perancis sedang terjadi dan akhirnya dirubah sebagai makam bagi orang-orang terkemuka di Perancis.

Terletak di 5th arrondissement on the Montage Sainte-Genevieve, tempat ini menjadi salah satu tempat wisata atraktif bagi turis. Disini menjadi pekuburan bagi banyak penulis, ahli sains, jenderal, ahli politik, pemuka gereja dan sebagainya. Pantheon awalnya berfungsi sebagai gereja yang didedikasikan kepada St. Genevieve namun dengan berkembangnya paham Perancis setelah Revolusi Perancis, bangunan ini diubah menjadi Mausoleum (makam). Jenis arsitektur Pantheon menganut paham neo-classicism seperti Pantheon yang berada di Roma.

Di dalam Pantheon kita bisa melihat kuburan para penulis ternama. Hal ini menunjukkan Perancis yang sangat cinta pada seni dan budaya. Kita bisa melihat makam milik Victor Hugo yang menciptakan Les Miserables dan The Hunchback of Notre Dame. Selain itu ada juga Alexandre Dumas yang menciptakan Three Muskeeters , The Iron Mask dan lainnya. Tak hanya itu nama seperti Jean Jacques, Voltaire and Emilé Zola. Tak lupa penemu huruf braille, yatu Louis Braille juga ada makamnya disini.

makam Louis Braille

Jika ingin melihat informasi tentang Pantheon bisa langsung masuk di website ini http://www.paris-pantheon.fr/en/

Makam Perempuan di Pantheon

Menurut sejarah awalnya makam ini hanya digunakan bagi tokoh laki-laki. Karena ada tulisan di depan Pantheon yang terpampang besar. AUX GRANDS HOMMES LA PATRIE RECONNAISSANTE (“To great men, the grateful homeland”). Namun sejarah ini berubah setelah Marie Curie meninggal pada tahun 1934 di Sallanches. Setelah melalui perdebatan yang lumayan Panjang, di tahun 1995, makam Marie Curie menjadi makam perempuan ternama di dalam Pantheon. Ia dipindahkan ke Pantheon pada tanggal 20 April 1995.

makam suami istri Curie

Kontribusi Marie Curie dalam bidang radioactivity membawanya mendapatkan dua nobel prizes. Saya masih ingat sekali ketika membaca sebuah buku pengetahuan umum tentang kematian Marie Curie yang agak tragis. Karena exposure selama Perang Dunia I dengan radiation membuat ia terkena aplastic anemia. Ia dimakamkan dengan suaminya Pierre Curie di dalam satu ruangan. Masih ada bunga segar di atas makam mereka berdua.

Selain makam Marie Curie ada dua tokoh perempuan yang dimakamkan disini yaitu Genevieve de Gaulle-Anthonioz dan Germaine Tillion pada tahun 2015.

Wrap Up Pantheon?

Salah satu tempat yang menurut saya wajib banget didatangi ketika menginjakkan kaki di Paris. Mengenal arsitektur dan membaca sejarah Perancis yang sangat menarik. 🙂 Sayangnya tiketnya mahal.. lumayan menguras kantong. Tapi kalau dibawah umur 25, bisa gratis loh. hehe.

Alamat Pantheon : Place du Panthéon, 75005 Paris, France

Ditulis di Forum lantai 6

18:48 CET 23 Februari 2018

Sambil Untuk Dikenang – Jikustik

Pantheon Makam Para Pesohor Perancis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Quis ipsum suspendisse vel facilisis.

2 Responses

  1. haha. kalau dibawah 26 dan mahasiswa Eropa bisa gratis kak. kalau udh diatas 26 bayarnya sekitar 9 euro haha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories

    Trending posts

    No posts found

    Subscribe

    Lorem ipsum dolor amet, consecte- tur adipiscing elit, sed tempor.